Garda menarik tas ransel biru langit Shine membuat gadis itu hampir terjungkal. "Sini dulu lo! Tanggung jawab!" sarkas Garda.
Shine yang sedari tadi menahan emosinya sekarang sudah tidak bisa di tahan lagi.
"HEH! Seharusnya yang tanggung jawab itu...
[12] CewekLandak Cowok itu yang dipegang bukan cuman omongannya, tapi juga pembuktiannya. ––Alpha Of Atlanta––
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bel istirahat berbunyi beberapa detik yang lalu. Pelajaran Bahasa Inggris di kelas XI IPA 3 baru saja usai. Siswa-siswi berbondong-bondong keluar dari kelas untuk menyegarkan otak di waktu istirahat ini.
"Ada apa ya? Kok rame banget?" Tanya Shea melihat ke arah luar melalui jendela.
"Ya rame lah She, orang istirahat," Jawab Shine sambil merapikan alat tulisnya.
"Enggak Sha, nggak kayak biasanya, lihat deh tuh koridor udah penuh sama siswa,"
Nency datang dengan grusak-grusuk. Gadis itu baru saja keluar dari kelas untuk membuang sampah.
"Gawat Sha gawat!" Ujar Nency menggebu-nggebu.
"Ada apa?" Tanya Shine bingung.
"Tuh kan, gue bilang juga apa, pasti ada apa-apa," Ucap Shea.
"Garda berantem sama Jovan," Tukas Nency. Gadis itu tadi bertanya kepada salah satu siswa yang terburu-buru pastinya melihat Alpha Of Atlanta yang sedang berkelahi.
"Ribut mulu perasaan," Ujar Shine cuek.
"Jovan wakil osis?" Tanya Shea.
"Iya She Jovan wakil osis. Perasaan-perasaan, jangan pakai perasaan Sha nanti baper, cepetan ayo ke lapangan, Doi lo tuh," Nency menyeret kedua sahabatnya menuju lapangan.
"Dia bukan Doi gue, Ngapain sih Nen nontonin orang ribut, ke kantin aja gue laper" Protes Shine.
"Liat bentar doang, Shea aja gak protes"
Sesampai mereka di lapangan, ternyata perkelahian Garda dan Jovan sudah ditengahi oleh Pak Fauzan dan juga Bu Dewi. Kerumunan siswa sudah merenggang membuat Shine bisa melihat ke arah asal keributan.
"Yah udah selesai," Kata Nency
"Heh, ini orang ribut malah seneng," Tandas Shea merutuki Nency.
Bola mata hazel Shine tidak sengaja bertubrukan dengan mata elang Garda. Shine segera menoleh kesamping untuk memutuskan kontak mata itu.
Garda terlihat sangat berantakan. Seluruh kancing seragamnya terbuka menampilkan kaos hitam yang dipakainya. Beberapa bagian wajahnya terluka. Bahkan bagian lutut celananya sampai robek. Bagaimanpun penampilan Garda, pesonanya tidak pudar, bahkan bertambah. Sudah banyak sekali siswi-siswi yang memuji ketampanan Garda barusan.
