[24] Cinta Pertama
Seorang gadis bersurai lebih panjang di bawah bahu itu baru saja menyelesaikan mandi paginya. Gadis itu tengah memilih-milih baju. Waktu menunjukkan pukul 8 lewat 40 menit. Kemarin, cowok yang akhir-akhir ini cukup dekat dengan dirinya akan menggangu jadwal rebahan di hari sabtu Shine.
Entahlah, Garda akan mengajak Shine kemana. Semalam, Shine sudah mengirim chat kepada Garda akan di ajak kemana dirinya. Namun, Garda enggan memberi tahu, pokoknya Shine harus ikut. Begitu katanya.
Shine sedari tadi sibuk memilah-milah lemari bajunya. Gadis itu bingung harus memakai baju apa. Takutnya nanti salah kostum kan malu.
"Ya ampun, bingung!" Pekik Shine frustasi.
Salma mengetuk pintu kamar anak gadisnya dengan lembut. "Sha, mama boleh masuk?" ucapnya dari luar.
"Masuk aja maa!" Sahut Shine setengah berteriak.
Salma pun membuka pintu dan masuk ke kamar Shine. "Udah ada Garda tuh di bawah, lagi ngobrol sama papa". Ucap wanita berhijab itu.
"Hah apa ma?!" Shine langsung melirik ke arah jam di dinding kamarnya, masih jam 9 kurang 10 menit kok.
"Pasti bingung milih baju nih kamu, buruan sana udah di tungguin calon menantu mamah tuh" Goda Salma kepada Shine yang masih berdiri di depan lemari dengan bathrobe nya.
"Apaan sii mamaaaa" Jawab Shine bernada merengek.
"Ayoo buru, kamu belum siap-siap loh," Salma akhirnya berdiri dan mendekati Shine.
Akhirnya Shine meraih ruffle blouse lengan panjang berwarna broken white dan juga mom jeans panjang berwarna biru terang. Shine buru-buru lari ke toilet di kamarnya. Setelah selesai gadis itu buru-buru menuju meja rias. Shine memakai skincare basic nya seperti toner, sunscreen, dan moisturizer.
"Mama kepang rambutnya mau?" Tawar Salma.
"Boleh ma" Jawab Shine mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha of Atlanta
Teen FictionGarda menarik tas ransel biru langit Shine membuat gadis itu hampir terjungkal. "Sini dulu lo! Tanggung jawab!" sarkas Garda. Shine yang sedari tadi menahan emosinya sekarang sudah tidak bisa di tahan lagi. "HEH! Seharusnya yang tanggung jawab itu...