"Shal, si bos kenapa deh?" Thufail menghampiri Eshal selepas rapat berakhir dan ini memang sudah lewat 30 menit dari jam pulang kantor, makanya ruangan sudah sepi.
Eshal yang sedang merapikan barangnya dari atas meja kerja terdiam, bingung mau jawab apa tapi ia tahu jika Zachery seperti kesal karena kejadian siang tadi. "marah" hanya itu yang mampu ia berikan pada Thufail sebagai jawaban.
Satu kata itu belum cukup untuk menjelaskan, membuat Thufail kembali bertanya "ke kamu, Shal? Tapi masa sih. Kelakuan dia kalo marah ke kamu jelas bakalan langsung sembur" Thufail sangat hapal sahabatnya itu jika marah atau kesal pada seseorang Zachery jelas akan mengutarakannya secara langsung. Tidak diam seperti ini.
"Kali ini marah gara - gara apa?" bak ibu - ibu komplek yang tingkat kepo-nya sangat tinggi, Thufail kembali melontarkan tanya.
Eshal menghembus napasnya kasar, menatap Thufail yang sudah kepalang penasaran "gara - gara makannya ke ganggu deh kayaknya, Mas. Tadi kita mampir makan siang habis dari De' Glass. Aku ada alergi kerang dan lupa bilang, soalnya pak Zachery yang pesen makan. Udah laper banget jadi ga teliti, langsung makan aja"
"Pas Pak Zachery tahu langsung kesel sama marah gitu. Sampe sekarang" Eshal masih merasa bersalah pada bosnya itu.
Sementara Thufail tersenyum, mengartikan lain dari kejadian yang Eshal jelaskan. "bukan marah, Shal. Dia khawatir. Aneh juga sih bilang manusia macem Zachery bisa khawatir sama orang lain. But that's happened to him"
"Eh tapi kamu enggak apa - apa?" tanya Thufail kemudian, menatap khawatir Eshal.
Eshal mengangguk "enggak apa - apa. Untungnya tadi kita langsung ke apotik."
"Eshal" suara itu dari pintu itu berasal dari orang yang mereka bicarakan.
"Iya Pak?" Eshal langsung bangkit dari duduknya.
"Saya tunggu di Basement Parkiran. Gapake lama"
"Kita udah selesai kok Zach. Sekalian aja, takut Eshal tiba - tiba pingsan nanti. Dia keliatan pucet soalnya" Thufail tersenyum puas dan langsung mendapat tatapan laser dari Eshal.
"Mas Thufa! Enggak kok Pak, saya baik - baik aja" Eshal menyahut cepat saat Zachery sudah melangkah kearah mereka.
Mata Zachery menatapnya "ayo!" ucapnya, tutur katanya lebih lembut dari perkataannya tadi membuat jantung Eshal kembali berdebar brutal didalam sana.
"Ayo!" itu bukan Eshal, tapi Thufail yang terlihat begitu semangat melihat percikan sesuatu yang hidup dari mata sahabatnya-setelah sekian lama ia tunggu.
Eshal mengangguk dan melangkah bersama dengan Thufail dan Zachery yang meninggalkan ruang proyek di lantai 5 itu.
Sudah hampir 5 menit Eshal duduk dikursi penumpang samping Zachery, selama itu pula ruang keheningan tercipta diantara keduanya.
Tak seperti Eshal yang biasanya akan mulai cerewet. Kali ini dirinya di serang rasa gugup setelah apa yang dikatakan Thufail tadi, dan juga perlakuan Zachery yang berubah drastis saat mendengar penjelasan bohong Thufail yang mengatakan dirinya pucat.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFAIRE D'AMOUR
ChickLit╭ αffαírє d'αmσur (n.) huвungαn cíntα sαmα tídαk pєrcαчαnчα tєrhαdαp cíntα mєnαrík mєrєkα sαtu sαmα lαín. ╯ ••• "Kamu sengaja sakit buat ca...