"Halo?" parau suara khas bangun tidur menyapa telinga si penelepon tidak sabaran yang sejak tadi memanggil.
"Eshal!" yang diteriaki menjauhkan ponsel dari telinganya sebab langsung membuat bunyi dengung mengiang.
Eshal melirik gadis kecil disampingnya takut - takut tidurnya terganggu sebab suara berisik dari ponselnya "yaampun jangan teriak begitu, Mbak!" ia membetulkan posisi selimut si kecil Kirana kemudian turun dari ranjang.
Satu tarikan napas diseberang sana berhembus sebelum kembali menyembur kalimat "Shal, kamu beneran baru bangun? Hari ini kita masuk jam tujuh loh, enggak lupa 'kan? Bos baru, bos baru mulai ngantor hari ini!" terang Hana, khas sekali wanita ini jika sudah panik suara cemprengnya akan semakin melengking.
Mata upturned Eshal melirik kearah jam yang bertengger diatas nakas. Pukul setengah tujuh pagi. Ia terdiam masih mencerna ucapan Hana "oh bos baru-APA?! Bos baru?! Yaampun!" kakinya mendadak mondar - mandir tidak karuan bingung harus mengerjakan apa dulu. Dirinya harus berada di kantor pukul tujuh, sekarang pukul setengah tujuh, perjalanan menuju kantor menggunakan bus sekitar 10 menit.
Masalahnya, Eshal belum mandi, menyiapkan sarapan, dan menyiapkan perlengkapan dirinya juga milik Kirana untuk sekolah . Dan ia hanya punya waktu kurang dari setengah jam.
Ngomong - ngomong soal bos baru, Musky Corporation tempatnya bekerja, dua hari yang lalu telah mengangkat bos baru yang merupakan cucu bos sebelumnya. Pak Muhammad Ali sudah ingin menikmati masa tuanya yang menginjak usia 75 tahun , untuk itu dia menyerahkan jabatannya pada cucunya yang bernama- duh Eshal tidak tahu, dari obrolan chat bersama Hana pernah disinggung perihal nama bos barunya, tetapi ia lupa.
Dirinya tidak hadir saat penyerahan jabatan karena harus cuti merawat gadis kecilnya yang mengalami demam tinggi sampai harus dilarikan ke Rumah Sakit.
"Shal, masih disana?" sebab hening mendominasi untuk beberapa saat, Hana pikir gadis itu sudah meninggalkan ponselnya entah dimana.
"Iya, Mbak. Udah ya aku tutup, mau siap - siap!" Eshal melempar ponselnya ke kasur kemudian bergegas memasuki kamar mandi.
Catat rekor, sebab Eshal bisa mandi hanya dalam waktu 5 menit. Selesai mandi ia segera membangunkan Kirana yang masih terlelap.
"Kirana sayang, yuk bangun" Eshal mengusap lembut pipi Kirana- "sayang ayo bangun, sekolah".
"Kirana udah bangun" mata downturnednya berkedip beberapa kali. Satu senyum mengembang membuat deretan gigi depan yang mempunyai satu ompong itu terlihat
Tak lupa mengecup kening Kirana, Eshal membantu gadis kecil itu mencapai posisi duduk "ayo. Mbak mau masak, hari ini Mbak harus berangkat pagi" jelasnya.
Kirana mengangguk menurut, kemudian segera beranjak dan menuju kamar mandi.
"Si bos baru kesambet apaan sih?! Gila aja! Majuin jam kerja sampe satu jam!!" kesal Eshal sembari mengaduk nasi goreng yang hampir jadi diatas wajan. Jam kerja sebelumnya adalah pukul delapan, sekarang bos baru itu mengubahnya menjadi pukul tujuh.
"Workholic deh kayaknya!" lagi Eshal mengumpat saat sedang menghidangkan makanan di atas meja makan. Ia masih kesal karena jam kerja yang berubah. Hari ini dia bangun kesiangan akibat lembur kemarin sebab pekerjaan yang sempat menumpuk. Di harus cuti sebelumnya untuk menjaga Kirana di rumah sakit. Semoga saja ia masih selamat hari ini. Karena dari rumor yang ia dengar, bos barunya itu sangat kejam.
Kurang lebih informasi seperti ini yang berkeliaran di kantornya, itu bukan sekedar rumor. Karena cucu pak Ali itu sebelumnya memegang kantor cabang di Bandung, menurut informan terpercaya dia memang bos yang kejam dan perfeksionis.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFAIRE D'AMOUR
ChickLit╭ αffαírє d'αmσur (n.) huвungαn cíntα sαmα tídαk pєrcαчαnчα tєrhαdαp cíntα mєnαrík mєrєkα sαtu sαmα lαín. ╯ ••• "Kamu sengaja sakit buat ca...