Untunglah hari ini libur. Sebelum menjalani pertempuran dengan si bos Zachery besok, Eshal merasa butuh mengisi amunisi yang penuh. Salah satunya, berjalan – jalan diakhir pekan bersama dua orang yang ia sayangi.
"Mbak Eshal, Mas Zidan, ayo naik itu!" sahut Kirana menunjuk komedi putar sembari melompat – lompat senang.
"Ayo!" Eshal dan Zidan menautkan tangan mereka ke tangan Kirana.
Ada satu kehangatan dalam hati Eshal saat melihat senyum yang merekah dikedua sudut bibir gadis kecil tersayangnya. Eshal tidak tahu bagaimana dirinya jika tanpa Kirana. Kirana yang masih dapat tersenyum manis meski kedua orangtua mereka dengan egoisnya pergi untuk mendapatkan kebahagiaan masing – masing.
"Eshal, Kiran Lihat sini!" suara Zidan didepannya membuyarkan lamunan Eshal seketika.
Eshal tersenyum menautkan tangannya dengan tangan Kirana yang berada disampingnya saat Zidan mengarahkan kamera pada mereka.
"Kirana manis banget sih!" puji Zidan melihat hasil jepretan fotonya dari atas patung kuda yang ia tunggangi.
"Aku enggak nih?" Eshal melirik Zidan sebal berpura – pura merajuk seperti anak kecil, dia biasa melakukan hal ini pada sepupu beda dua tahun diatasnya itu. Sebab bersama Zidan dia benar – benar bisa menjadi dirinya.
Kirana tertawa melihat kelakuan kakaknya yang terpaut jarak 18 tahun itu "Kirana aja 'kan Mas? Mbak Eshal enggak. Wlee!" Kirana ikut – ikutan meminta perhatian lebih dari Zidan.
"Aduh duh, dua – duanya adik termanis kesayangan" Zidan tersenyum hingga menenggelamkan mata downturnednya. Pun bagi Zidan dua sepupunya ini adalah hal yang wajib ia lindungi selain sang ibu.
"Auh, situ ngenes banget Zach! Makanya cari pacar, jangan nelpon suami orang!" racau Thufail menyeruput cola ditangannya. Beruntunglah Zachery ini, karena istri Thufail tengah menemani ibu mertuanya untuk spa, biasa acara wanita.
Zachery menyandarkan punggungnya di kursi melirik Thufail yang tidak benar – benar marah "pesen Burger King sepuasmu deh" Hari ini dia sengaja kabur dari rumah, terlalu malas menanggapi eyangnya yang terus membicarakan pernikahan, meminta dirinya untuk membawa seorang cucu menantu.
Lelaki kolektor sepatu adidas sebab kecintaannya pada olahraga ini berdecak menanggapi "Kebiasaaan banget, bisanya nyogok" atas kebiasaan Zachery yang selalu menyogok dengan makanan kesukaannya supaya mau dipaksa menemani sahabatnya disaat seperti ini.
Zachery mengangkat bahunya santai toh selama ini Thufail disogok dengan Burger King selalu mau.
Tiga kentang sekaligus berhasil masuk kedalam mulut Thufail, dia mengunyah dengan pikiran yang melayang. Dia tahu alasan Zachery mengajaknya pergi, katanya sebab eyang yang kumat lagi meminta cucu menantu. Eyang Ali— kakek Zachery jika sudah mempunyai satu keinginan persis seperti cucunya, sangat gigih sampai berhasil mendapatkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFAIRE D'AMOUR
ChickLit╭ αffαírє d'αmσur (n.) huвungαn cíntα sαmα tídαk pєrcαчαnчα tєrhαdαp cíntα mєnαrík mєrєkα sαtu sαmα lαín. ╯ ••• "Kamu sengaja sakit buat ca...