Chapter 1 - Jungwon

743 84 3
                                    

Beberapa hari kemudian di sebuah toko buku kamu menunggu jungwon yang berjanji akan pergi bersama membeli buku. Namun sudah 2 jam jungwon tidak juga muncul. Saat kamu hendak menelfon jungwon tiba-tiba ponselmu berdering dan panggilan masuk datang. Jungwon menelfon mu. Kamu tersenyum dan mengangkat telfon tersebut
"Nde Jungwon-ah? Aku sudah menunggumu di toko buku! Kenapa lama sekali?!!"

"Maaf, aku tak bisa datang"

"Mwo? Wae? "

"Hehe pacarku memintaku menemaninya hari ini. Maafkan aku_"

"Ah begitu. Baiklah. Pergilah temui pacarmu. Dia lebih penting... Aku tak apa pergi sendiri. Kalau begitu, Aku tutup dulu"

Perlahan senyummu mulia menghilang. Dan memutuskan untuk cepat-cepat membeli buku.

Saat kamu selesai memilih buku kamu merogoh dompetmu untuk membayar tagihanmu namun ternyata dompetmu ketinggalan. Dengan terpaksa kamu tak jadi membeli buku itu.

Saat kamu kembali merogoh saku celanamu ternyata ada uang. Dan itu hanya cukup untuk uang transportasi bus saja. Akhirnya kamu berjalan menuju halte saat diperjalanan tiba-tiba hujan turun. Kamu dengan cepat berlari menuju halte dan baju bagian atasmu sedikit basah karena hujan barusan. Kamu merogoh ponsel dan sayang ponselmu mati

"Hah hari yang sial" Ucapmu lalu duduk di kursi.

Malam hari turun hujan dan sendirian menunggu bus lewat. Kenapa menjadi menyedihkan seperti ini.
Kamu melirik kesebelah kanan dan disana ada alay untuk mengisi daya ponsel. Kamu akhirnya mendekat dan mengisi daya ponsel itu. Setidaknya kamu bisa menghubungi jungwon jika bus tidak juga datang.

Saat hendak menyalakan ponsel kamu mengurungkannya dan kembali menyimpan ponselmu

"Aku tidak boleh mengganggu Jungwon dan pacarnya. Mungkin saja Jungwon masih kencan dengan pacarnya. "

"Hah~ kenapa mencintai seseorang menjadi sangat menyakitkan seperti ini? " Ucapmu

Kamu memandang gemericik air yang turun menimpa bebatuan di pinggir halte.

Meskipun kamu berusaha untuk melupakan cintamu dari Jungwon tapi sungguh semua ini melelahkan dan menyakitkan.

Hujan sudah berhenti namun bus belum juga sampai di halte ini. Apakah bus terakhir sudah lewat?

Saat kamu menunggu.. Tiba-tiba suara motor yang familir berhenti didepan mu. Sontak kamu menatap orang itu. jungwon!

"Kenapa kamu masih disini? Ayo naik" Ucap jungwon.

Kamu tidak banyak bicara dan menuruti ucapan Jungwon. Lalu Jungwon melepas jaketnya dan memberikannya padamu. Dengan cepat motor jungwon membelah kesunyian jalanan Seoul dimalam hari.

"Bagaimana kamu bisa tau aku masih disana? " Tanyamu pada Jungwon

"Kamu tidak menghubungi ku, dan saat aku menelfonmu ponselmu mati, jadi aku pergi ke toko buku itu tapi sudah tutup jadi aku memutuskan untuk pergi hendak apartemen mu, saat aku melewati helte aku melihat mu disitu."

"Aahh begitu"

Setelah agak lama kembali Jungwon bertanya
"kenapa kamu menangis sekarang? " Tanya Jungwon yang melihatmu menangis dari kaca spion.

"Hueeee~ Jungwonii sudah lupa sama aku😭 kamu terlalu sibuk sama pacar kamu hueee~"
Kamu menangis kencang.

"Eh? Yak jangan menangiss.."

Namun Kamu tetap menangis sambil merengek. Membuat jungwon kewalahan.

Akhirnya Jungwon berhenti di minimarket dan memberikanmu ice cream. Padahal tadi hujan dan cuca masih dingin tapi bagaimana lagi kamu sangat suka ice cream jadi setidaknya kamu akan berhenti menangis fikir jungwon.

Kamu tidak banyak bicara dan fokus memakan ice cream itu.
Jungwon pun menatapmu dan memanggil namamu

"mau ke apartement ku?"

Kamu mendongak dan mengangguk mendengar ucapan jungwon

"aku lapar" Jawabmu.

Jungwon tersenyum nakal dengan bergestur so sexy dia berkata

"ramyeon moggo Galle?"

Bruk!
Sebuah tas melayang tepat mengenai muka Jungwon. Siapa lagi kalau bukan kamu si pelakunya.
Ekspresi jungwon tiba-tiba berubah jadi cemberut namun bukannya merasa bersalah kamu malah tertawa.

"Hahaha ayo pergi, kamu jelek dengan ekspresi itu"
Ucap mu sambil menyeret Jungwon. Jungwon hanya menurut dengan bibir mencibir padamu. Saat kamu berbalik dia langsung pura-pura tersenyum.

"Berhenti mengolok-olok ku Yang Jungwon!" 

Tapi bukannya mendengar Jungwon malah kembali mengikuti ucapanmu dengan muka konyolnya

"Aku punya mata dibelakang kepalaku"

Mendengar itu Jungwon langsung terdiam

"Heol"

~~~

Singkat cerita kamu membuat ramen di apartemen Jungwon dan Jungwon mempersiapkan meja dan film yang akan kalian tonton berdua. Kamu membawa panci yg menuh dengan ramen dan toping nya. Lalu menyimpannya diatas meja dengan buku sebagai alasnya. Kebiasaan Jungwon -_-

Kamu dan Jungwon pun makan bersama tak lupa cekcok masalah telur yang setengah matang. Kamu suka telur setengah matang dan Jungwon tidak terlalu menyukainya. Kalian bertengkar tapi kembali akur 1 menit kemudian bahkan Jungwon menyuapi kamu.

Saat sedang hening tiba-tiba Jungwon berkata

"Aku putus dengan pacarku"

Uhuk! "Aakkhh!!"

Kamu tersedak ramen pedas membuat kepalamu terasa sakit.

"Yak!! Minum-minum"

Jungwon dengan cepat memberikan minum padamu

Setelah agak tenang kamu menatap Jungwon
"Kenapa bisa putus? "

"Dia pergi dengan pria lain"

~TBC~

Halu Story✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang