6 | Kepulangan seseorang yang dirindukan

71 21 6
                                    

Matahari perlahan mulai muncul dari balik gunung dan gedung-gedung perkotaan. Dia terlihat seolah tengah tersenyum bahagia melihat Bumi yang sedang baik-baik saja. Begitu pun para burung yang mulai beterbangan di udara dengan gembira menyambut kedatangan sang mentari. Tak hanya burung, seluruh tanaman serta makhluk hidup di Bumi pun ikut menyambutnya dengan berbagai caranya masing-masing, sebagai rasa terima kasih atas pemberiannya yang berarti selama ini.

Sinar mentari yang indah berhasil menerobos masuk kedalam kamar melalui jendela rumah sakit, menerpa wajah cantik Tasya, membuat kedua matanya perlahan mulai terbuka.

"Kak Tasya." panggil seseorang dari samping. Tasya pun menoleh, seketika senyumnya merekah.

"Selamat pagi, kak Tasya..." sapa Rasya seraya memeluk Tasya.

"Selamat pagi, sayaaang..." Tasya bangkit dan menyambut pelukan Rasya dengan hangat. Dia melepas pelukan lalu tersenyum kepadanya.

"Ini kak, aku bawakan tumis jamur kesukaan kakak." ucap Rasya sambil memberikan sebuah kotak makan plastik dari dalam tasnya. Setelah itu, dia juga memberikan kotak makan yang lain. "Ini nasinya."

"Ini juga buat kakak, nugget." Rasya menyerahkan sebuah wadah kecil kepada Tasya.

Tasya tersenyum senang, "Waahh... buanyak bangeet, makasi ya." ucapnya lalu menaruh semua pemberian Rasya ke atas meja nakas.

"Ngomong-ngomong, kok kamu kesini pagi-pagi sekali? Dateng sama siapa?" Tasya melirik ke arah belakang Rasya yang ternyata tidak ada seorang pun disana.

"Dimana kak Sasha? Kamu kesini sendirian?" tanyanya agak khawatir. Bukannya menjawab, Rasya malah senyum-senyum sendiri. Entah apa yang sebenarnya terjadi. Dari gelagatnya, terlihat seperti sedang menyembunyikan sesuatu.

Tasya pun ikut tersenyum sambil terkekeh pelan. "Pasti kamu bareng kak Sasha ya? Atau tante Rossa? Suruh masuk! Ngapain diem di luar, kayak orang ga kenal aja."

Rasya tetap bertahan dengan senyumannya, sambil sesekali menoleh ke belakang.

"SASHAAA.... TANTEEE... MASUUK! NGAPAIN KALIAN DILUAR?!"

Spontan, pintu tiba-tiba terbuka. Muncul seseorang perlahan keluar dari balik pintu. Orang itu berpakaian rapi, dengan kemeja biru dan celana hitamnya. Selain itu, ia juga membawa satu buket bunga matahari yang indah di kedua tangannya.

Dia berjalan menghampiri ranjang Tasya seraya tersenyum lebar, ditambah dengan wajah dan penampilan yang tampan seolah memberikan aura positif bagi siapa saja yang melihatnya. Tak heran karena dia adalah seorang dokter.

Setelah sampai di dekat Tasya, dia memulai pembicaraan.

"Hai, Tasya." Dia mendadak kikuk. "A-apa kabar? Bagaimana kondisimu sekarang? Sudah membaik?"

Tasya mengangkat satu alis saat menatapnya, "Radit?!" jawabnya terkejut. Bagaimana tidak, orang yang sebelumnya telah marah-marah dan benci terhadap keluarganya terutama dirinya, yang lebih parahnya juga telah memfitnahnya dengan mengatakan bahwa dia adalah penyebab ayahnya meninggal, kini datang kembali dengan sikap sok baik, seolah-olah tidak ada masalah yang terjadi diantara mereka.

Tasya masih terdiam dan tak bicara sepatah katapun. Dia merasa tak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang.

Radit menyodorkan bunga yang ia bawa kehadapan Tasya. Diatas bunganya juga tertulis sebuah kalimat 'Get Well Soon'.

"Ini aku bawakan bunga untukmu. Semoga kamu cepat pulih dan bisa segera pulang ke rumah."

Tasya menyandarkan tubuhnya ke kepala ranjang dan memalingkan pandangannya dari Radit.

2069: The Big WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang