Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat.
Aku melaju perlahan menggunakan mobilku menyusuri jalanan yang cukup sepi. Malam ini aku baru saja selesai bekerja dan hendak pulang ke rumah. Memang biasanya aku pulang malam-malam begini, tapi semenjak kejadian mengerikan yang terjadi beberapa hari lalu dan membuat seluruh dunia gempar, membuatku harus berpikir ulang kembali mengenai tindakan ini. Aku juga sempat berpikir apakah mereka semua itu adalah zombie? Bagaimana mungkin mereka bisa menjadi sekuat itu? Bahkan 10 orang pun kalah saat melawannya. Tapi jika dilihat dari penampilannya, mereka memang bukan terlihat seperti zombie. Mereka lebih terlihat seperti orang normal dan tidak juga berdarah-darah, layaknya zombie pada umumnya. Mereka juga tidak suka menggigit, hanya prilakunya saja yang mirip, yaitu sama-sama agresif.
"TOLOOONGG...."
"SIAPAPUN TOLONG AKUU...."
Aku seketika terkejut dan langsung menghentikan laju mobilku saat seseorang tiba-tiba berlari menuju ke tengah dan menghalangi jalan. Dia melambai-lambaikan tangan ke arahku lalu berlari mendekati jendela kemudi. Dia mengetuk-ngetuk kaca jendelaku beberapa kali dengan tergesa-gesa, seperti ada sesuatu yang ingin ia katakan.
Melihat semua prilaku anehnya, aku langsung paham dengan apa yang sedang terjadi. Hal ini pasti ada kaitannya dengan kejadian mengerikan yang belakangan ini marak terjadi. Aku pun mencoba untuk bersikap tenang dan tidak panik.
"Tolong aku... Biarkan aku masuk, bawa aku pergi dari sini. Kumohon..." pintanya.
Aku langsung mengambil ponsel dari samping kursi kemudi, kemudian mulai menelepon nomor darurat 911.
"AAAAA......"
Pandanganku seketika teralihkan menatap seorang pria yang sejak tadi terus menerus menggedor-gedor kaca jendela mobilku, namun kini dia mendadak ditarik oleh seseorang dari belakang. Tarikan orang itu sangatlah kuat, sampai-sampai membuat pria tadi langsung terpental ke belakang.
"Tolong ampuni aku... Aku berjanji akan menghapus semua hutang-hutangmu asalkan kamu mau membebaskanku... Kumohon..."
Dari sini, aku bisa melihat kalau bukan hanya pria itu sendiri yang dihajar oleh orang mengerikan itu, namun ada juga dua orang lain yang berpenampilan agak mirip dengannya sedang terkapar tak berdaya di lantai. Dari penampilan mereka, aku dapat menyimpulkan bahwa mereka adalah seorang gangster.
"911, apa kondisi darurat Anda?"
suara mulai terdengar dari arah ponsel yang sedang kupegang. Sontak, aku memalingkan perhatianku ke arah ponsel itu.Aku lalu mendekatkannya ke depan wajah,
"Tolong, ada tiga orang yang sedang dihajar habis-habisan oleh seorang pria mengerikan. Tolong segera kirimkan bantuan."
ucapku sembari terus mengawasi gerak-gerik orang mengerikan tersebut."Dimana?"
"Sial! Dia sekarang tengah melihat ke arahku!"
*****
Busan, Korea Selatan
"Ah, itu dia si bodoh datang!" ucapku kepada Hee-Young, anak bodoh dan culun yang ada di kelas kami. Sudah sejak masuk SMA dia selalu menjadi bulan-bulanan aku dan lima orang temanku yang lain. Kami mem-bully-nya karena prilaku serta sikapnya yang terlihat begitu bodoh dan culun. Siapa yang akan mau berteman dengan dia jika dia tidak mengubah semua itu mulai dari sekarang.
"Sini kamu!"
Hee-Young berjalan mendekati kami yang sedang duduk di kursi taman. Dia berjalan sembari menunduk ketakutan. Melihat ekspresinya, kami jadi tertawa puas. Rasanya senang sekali bisa melihat dia sampai ketakutan seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
2069: The Big War
Fantascienza𝚆𝚎𝚕𝚌𝚘𝚖𝚎 𝚝𝚘 𝚝𝚑𝚎 𝚏𝚞𝚝𝚞𝚛𝚎.... ______________________________________ Dalam upaya manusia untuk menemukan pengganti Bumi, Proyek Teraformasi Planet Mars hampir mencapai kesuksesan. Di tengah perjuangan tersebut, tiga bersaudara yang te...