Tasya berdiri tegak, matanya memandang ke arah sosok yang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Dalam pandangan tajamnya, terpancar rasa kasihan dan kekhawatiran yang mendalam terhadap keadaan orang yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya: Rudi. Seseorang yang bukan hanya rekan, melainkan sudah seperti keluarga yang diukir erat dalam benaknya.
Rudi, satu-satunya orang yang berhasil bertahan dari misi penyelamatan yang membahayakan itu, sekarang menjadi saksi hidup atas tragedi yang merenggut nyawa kelima anggota tim yang lain. Sang kapten, walau berhasil dilepaskan dari cengkraman kematian, kini terbaring dalam kondisi memprihatinkan. Tubuhnya dipenuhi bekas luka dari berbagai sumber, seperti catatan kejam yang ditinggalkan oleh kegagalan misi tersebut.
Kulitnya terbakar di beberapa bagian, menandakan perjuangan keras melawan api yang dihasilkan oleh ledakan. Luka tusuk menyebar di tubuhnya, sebagai sisa dari serpihan bangunan yang hancur. Beberapa tulang patah, menggambarkan keteguhan tubuh yang terhempas oleh tanah dan bangunan yang runtuh. Dokter yang merawatnya bahkan tak dapat menyembunyikan kegamangan saat memberikan diagnosa terberat: Rudi akan mengalami kelumpuhan di bagian punggung dan gegar otak yang mengancam keseimbangan hidupnya.
Tasya tidak dapat menahan gelombang emosi yang melanda. Tatapannya yang dalam mencerminkan kepedihan yang tak terkatakan. Setiap luka di tubuh Rudi bagai luka yang membekas di hatinya. Hati Tasya terasa berat, seolah memikul beban kesedihan yang begitu mendalam. Di saat yang sama, ia merasa terpukul oleh rasa bersalah yang menyelinap, bertanya-tanya apakah ada yang bisa dilakukannya untuk mencegah semua ini.
Dalam keheningan kamar rumah sakit, Tasya terdiam, membiarkan aroma desinfektan dan bunyi alat medis mengisi ruangan. Kehidupannya, yang seolah-olah runtuh di depan matanya, kini menjadi medan pertempuran batin yang menuntut ketangguhan dan keberanian.
Sasha dan Rasya memasuki bangsal, langkah mereka pelan dan hati-hati, hingga mencapai ranjang tempat Tasya berada. Dalam pandangan mereka, terbaringlah Rudi yang keadaannya sangat memprihatinkan.
Sasha saat melihat kondisi Rudi yang terbaring lemah, tidak bisa menahan kesedihan yang begitu mendalam. Tangisnya pecah, riak kesedihan mencorong dari matanya. Rasya, yang selalu akrab dengan Rudi, tidak mampu menyembunyikan kesedihannya. Tangisannya terdengar kencang, menciptakan nada duka yang terlukis di udara.
Rasya yang sulit menahan kepedihan, memeluk Sasha dengan erat. Dalam dekapannya, tersemat kehilangan yang begitu mendalam. Rasa kehilangan begitu menyentuh hati mereka. Rudi yang sudah dianggap sebagai paman yang begitu perhatian, pelindung keluarga, kini terlihat rapuh di atas ranjang rumah sakit. Seolah sehelai benang yang selama ini mengikat kebahagiaan keluarga mereka kini telah putus.
Sasha mencoba bertahan tegar, meskipun air matanya tak terbendung. Ia mencoba menenangkan Rasya yang terdalam terpukul oleh kehilangan ini. Sasha memeluk adiknya, memberikan kehangatan dan kekuatan dalam sentuhan. Meskipun kesedihan memenuhi hatinya, ia berusaha menjadi benteng bagi Rasya yang tengah terpuruk dalam duka.
Tasya menjadi saksi bisu atas penderitaan saudara-saudaranya, terdiam di samping ranjang. Tak mampu berbuat banyak, kecuali menahan rasa sakit di hatinya. Kesedihan yang merajai ruangan itu, melibatkan mereka dalam kehampaan yang mengikat erat hati mereka. Meskipun berusaha menjaga keberanian, dia merasakan bobot kehilangan yang menyiksa dirinya juga. Mereka, dalam keheningan duka, bersama-sama menghadapi kenyataan yang merenggut sebagian dari jiwa mereka.
Di tengah gemuruh kesedihan yang merajai hatinya, Tasya merasakan gelombang emosi yang mendalam memburai di dalam dirinya. Dalam hening yang terasa berat, titik jenuh itulah yang kemudian berkembang menjadi dendam yang membara, mengalir dalam aliran yang menggelora seperti lautan amarah yang tak terduga.
KAMU SEDANG MEMBACA
2069: The Big War
Science Fiction𝚆𝚎𝚕𝚌𝚘𝚖𝚎 𝚝𝚘 𝚝𝚑𝚎 𝚏𝚞𝚝𝚞𝚛𝚎.... ______________________________________ Dalam upaya manusia untuk menemukan pengganti Bumi, Proyek Teraformasi Planet Mars hampir mencapai kesuksesan. Di tengah perjuangan tersebut, tiga bersaudara yang te...