Chapter 14-

309 37 14
                                    

Warning! Beberapa kata mungkin typo dan mungkin alur cerita ini mirip dengan karya orang lain, tapi cerita ini pure dari imajinasi author. Jadi, selamat membaca!




Waktu kampus hari ini sudah selesai. Nesia duduk di bangku taman sekolah. Dia ingat mempunyai janji untuk main bersama Timor di rumah.

" Huft, aku beneran harus ikut mobil Myan ama Thai gitu? Kan.. Kek.. Kek.. " Nesia masih memikirkan tentang bagaimana dia harus pergi ke rumah ASEAN, atau.. Rumahnya tersebut.

Tiba tiba terdengar suara klakson mobil. Nesia mengalihkan pandangannya untuk mencari dari mana asal suara klakson tersebut.

" Hai Kak Naresha! " Timor melambai lambaikan tangannya dari dalam mobil Myanmar.

Nesia yang melihatnya hanya tersenyum tidak enak karena Timor benar benar menunggu 4 jam disana untuk menunggu jam pulang Nesia, dan saudaranya yang lain?

Nesia akhirnya mẹnaiki mobil Myanmar tersebut.

Sudah lama ya... Ngga naik mobil ini..

Nesia membatin kepada dirinya sendiri.

" Hai Naresha, eh, kamu kenapa mau aja sih ngikut permintaan Timor? " Thailand menyapa Nesia tapi sambil berbisik.

" Ehm.. Ya.. Aku cuma kasian aja liat dia, apa lagi dia baru aja sehat. " Nesia membalas pertanyaan Thailand juga dengan berbisik.

" Makasih ya kakak Naresha! Udah mau ikut Timor main ke rumah! Padahal Kakak baru sekali ini ketemu Timor. " Timor berterima kasih kembali kepada Nesia.

Nesia hanya mengangguk kecil, sebenarnya dia kurang nyaman berada disana. Dia masih takut, sangat tinggi resikonya ketahuan.

Myanmar yang sedari tadi diam akhirnya ikut berbicara. " Entah kenapa aku kurang suka melihatmu. Kau terlihat mirip dengan Nesia- "

Myanmar yang baru saja menyelesaikan kata-katanya langsung dijitak oleh Thailand.

" Eh, ama tamu itu sopan santun di jaga ya~ " Thailand mengeluarkan suaranya yg sudah lama di pendam(?). Nesia hanya tertawa kecil.

Walau sebenarnya dia masih takut dan sedih karena itu..

Tolonglah.. Aku harus gimana? Sesudah itukah memaafkan aku? Memaafkan yang bahkan tidak bersalah?

Akhirnya Timor, Thailand dan Nesia saling mengobrol satu sama lain. Walau Nesia hampir saja kebablasan berbicara identitas aslinya saat mereka berdua menanya kepada Nesia.

--------------------------------------------

Akhirnya mereka berempat sampai ke kediaman ASEAN sekeluarga. Myanmar memarkirkan mobilnya. Mereka semua turun, lalu memencet bel rumah.

Phil membukakan pintu. Kemudian dia sedikit terkejut melihat Nesia yang ada disana, atau.. Naresha

" Eh? Naresha kok ada disini? " Phil bertanya seperti itu.

" Oh, Timor yang mengajak kak Naresha kesini! " Timor menjawab pertanyaan Phil. Nesia mengangguk, begitu juga dengan Phil.

Akhirnya mereka diperbolehkan masuk. Nesia melihat keadaan rumah tersebut. Cukup rapi, walau lebih berantakan dari pada biasanya.

Thailand yang melihat Nesia yang celingak celinguk itu berkata " Ah, maaf jika rumah kami kurang rapi. Semenjak Nesia nggak ada disini hanya aku yang membersihkan Rumah. Dan.. Haha, aku nggak sanggup.. "

「 TR(US)T 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang