Chapter 18-

321 34 15
                                    

Warning! Beberapa kata mungkin typo dan mungkin alur cerita ini mirip dengan karya orang lain, tapi cerita ini pure dari imajinasi author. Jadi, selamat membaca!



" Hei! Hei! Bangunnn! " Seseorang mengguncang tubuh Nesia.

" Ehm..? " Nesia mengucek matanya. Ah, ada PKI di sana.

" Ei, bangun! Dah pagi " PKI sekali lagi mengguncang badan Nesia.

" Iya ah iyaaa " Nesia dengan malas bangun dari kasur tempat tidurnya.

Dia masih berusaha mengumpulkan nyawa nya yang ilang travelling around the world :v

" Ayolah! Aku sudah memasak sarapan! Aku juga akan mengajari mu bela diri hari ini. " PKI mengajak Nesia untuk keluar.

" Hem.. Okey.. Tapi aku mau mandi dulu. " Nesia masih mengumpulkan jiwanya kembali menjawab.

" Bruh punya baju lain aja kamu kaga " PKI berkata dengan nada setengah mengejek Nesia.

Nesia hanya menghela napasnya. Untung aja dia yang nolongin Nesia, kalau nggak udah di sleding sih. Gatel banget kaki pen nyleding dia :)

" Yep whatever. Kalau ga ada baju lain aku masih bisa pakai ni baju. " Nesia beranjak ke kamar mandi yang ada di kamar barunya tersebut.

" Elah, ni ku kasih baju " PKI melempar sepasang baju dan celana panjang kepada Nesia.

Nesia menerimanya dan pergi masuk ke dalam kamar mandi. Lima menit kemudian dia sudah berpakaian rapi. Dia kemudian berjalan keluar dan menemui PKI di meja makan kecil.

" Nih, untuk kamu. " PKI menyerahkan sekotak nasi padang. g, kepada Nesia.

Nesia menerimanya, mereka berdua kemudian menikmati sarapan rasa makan siang itu. Setelah selesai barulah mereka akan memulai aktivitas lainnya.

" Oke, nanti aku akan mengajari mu gerakan pencak silat. Tetapi ayo kita jogging keliling samudr- eh keliling desa ini terlebih dahulu.

" Tapi- ntar kalau mereka nemuin aku gimana? Gamau ah aku. " Nesia menolak untuk pergi jogging satu desa.

" Haih kamu susah banget diajak aktivitas sih. " PKI ikutan mengeluh mendengar Nesia yang mengeluh kebanyakan (?)🗿

" Nih hoodie " PKI melempar sebuah hoodie kepada Nesia. Nesia menerimanya dengan senang hati.

" Yey thanks! " Nesia berterima kasih kepada PKI dan memakai hoodie tersebut.

" Udah? Yuk! " PKI mengajak Nesia untuk mulai jogging.

Mereka pun mulai berjogging keliling desa. Nesia senang mendapat seseorang yang ingin menolongnya. Nesia merasa aman bersamanya.

Tapi..

Nesia melupakan suatu hal..

' bagaimana bisa dia mengetahui Nesia akan lompat dari sana waktu itu? '

' Berarti dia sudah mempersiapkannya.. kan..? '



Dia benar-benar lupa akan hal tersebut. Fokusnya teralih dan dia lengah. Tidak seharusnya dia merasa aman dengan orang yang dia tidak kenal.

Nesia memperhatikan desa tersebut. Mereka memiliki rumah dengan warna yang sama dan cerah. Terlihat seperti perumahan walaupun bukan.

Di belakang desa tersebut memiliki sebuah sungai dan juga air terjun. Desa tersebut juga memiliki banyak pohon dan juga tumbuhan sehingga Desa tersebut sangatlah asri.

「 TR(US)T 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang