Chapter 20-

315 36 5
                                    

Warning! Beberapa kata mungkin typo dan mungkin alur cerita ini mirip dengan karya orang lain, tapi cerita ini pure dari imajinasi author. Jadi, selamat membaca!





" Kalian! Ayo cepat katanya mau jemput Kak Nesia! " Kaka berteriak dari bawah.

" Bentar bang! Ini nih duo nusa lama bet! " Kepri berteriak menjawab Jaka dari atas.

" Dih! Kayak kamu udah siap aja! " NTB yang tidak terima mendengar Kepri protes.

Phil, Malay, Japan dan Timor yang memperhatikan sedari tadi hanya menyaksikan dengan hikmat " keluarga  Indonesia " Tersebut.

Trio bocil-uhuq tersebut kembali ribut di lantai atas. Entah apa lah yang mereka ributkan disana.

" Entah kenapa aku bisa punya sepupu seperti mereka. " Timor bergumam kecil.

" Aku pun tak tahu lah~ " Malay juga bergumam kecil menjawab pertanyaan Timor tadi.

Akhirnya Sumsel berinisiatif untuk melerai mereka bertiga. Eh, bukannya berhasil untuk melerai, Sumsel malah terbawa pergelud-tan ketiga saudaranya yang lain itu.

Keadaan lantai dua pun semakin kacau dan rusuh. Mereka tereak tereak ga jelas kayak monyet di hutan dekat rumah mereka. g

Akhirnya Jaka dan Sumut datang ke atas untuk melerai- bukan. Lebih tepatnya ikut gelud untuk melerai mereka. Lalu barulah mereka siap.

Tapi.. Bentuk mereka kembali amburadul kayak orang kesesat di hutan seminggu ga pulang pulang. Akhirnya Bali dengan baek hati membantu mereka untuk merapikan kembali pakaian dan rambut mereka.

Barulah setelah itu mereka benar-benar siap untuk menjemput Nesia. Mereka memasuki bus mini Jaka. Jaka pun mulai menyetir.

" Jadi, kita harus jemput Nesia di halte mana? " Jaka bertanya kepada Phil.

" Hemm, kalau dari yang di tulis Nesia, itu di Halte Bus Khayangan. " Phil membaca SMS dari Nesia.

" Halte Bus Khayangan? Jauh banget, bahkan nggak searah sama rumah sakit Pali.. " Japan bergumam sambil melihat map di handphonenya.

" Iya juga ya.. " Malay ikut melihat map di handphonenya.

" Kok bisa ya Kak Nesia sampai disana? Padahal Kak Nesia bilang kalau dia tidak ditarik jauh dari rumah sakit Kak Palestina. "

Celoteh Kepri sambil mrngotak-atik handphone Phil yang entah sejak kapan diambilnya dan melihat pesan pesan SMS yang dikirimkan oleh Nesia kepada Phil. Phil hanya membiarkannya, dari pada dia terjebak oleh perbaku-hantaman dari Kepri yang bar-bar ini.

" Ya.. Lari Nesia cepat sih, jadi bisa aja bagi Nesia cepat tapi bagi kita lama " Jaka menjawab.

" Bisa jadi aja, tapi.. Kalau sampai beda arah, itu kan nggak masuk akal.. " Malay berkata.

Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan mereka tanpa berbincang apa-apa. Karena memang gatau mau bincangin apa.

---

" So.. Kamu udah berhasil dapatin tubuhnya? "

" Iya, hehe "

" Well, congrats friend. "

" Yep, thanks "

---

1 jam kemudian mereka baru tiba di halte bus yang diberitahukan oleh Nesia. Mereka lambat karena memang tempat tersebut jauh dan juga jalan untuk kesana macet.

「 TR(US)T 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang