Satu Minggu telah berlalu.
Fisika dibantu keluarga serta Riki perlahan membaik ingatan nya.
Dia mengenal kembali keluarga nya dan juga Riki.
Sedangkan bio? Keluarga nya belum memberi tahukan nya. Karna jika dia tahu, pasti dia sakit hati. Sebab keluarga fisika sudah tahu bahwa bio telah menikah di luar negeri sana.Diruangan rumah sakit, hanya ada fisi dan Riki, orang tua fisika pulang sebentar.
Fisi melihat cincin emas berlian melingkari jemarinya, sesaat melihat itu, kepala fisika pusing.
"Kenapa fis?" Tanya Riki panik
Riki memanggil dokter, dokter langsung memperiksa nya.
Dan dokter mengatakan fisika baik -baik saja, hanya sakit kepala karna otaknya berusaha keras mengingat sesuatu.Riki duduk disamping fisi
"Kenapa fisi, ada yang sakit lagi?" Tanya Riki khawatir
"Otak ku berusaha ingin mengingat tapi tubuh ku tidak bisa menerima Rik" kata fisi dengan nada sendu
"Pelan - pelan aja fisika" jawab Riki menenangkan
"Oh iya Rik, ini cincin dari mana ya Rik?" Tanya fisi sambil memperlihatkan cincin ditangannya
Riki terdiam, menatap fisi
Pilihan antara dua, yaitu jujur atau bohong."E..e it.itu.." kata Riki dengan nada gugup
"Itu apa Riki, yang jelas ngomong nya Rik" kata fisi
"Itu dari orang tua kamu fisika, ya orang tua kamu" jawab Riki dengan berbohong
Fisika menganggu. Meng iyakan.
Dilain tempat.
Bio selama satu Minggu di rumah saja, hanya keluar kamar jika dia lapar.
Bio ditempatkan satu rumah dengan Neta, karna mereka sudah menikah.
Sebenarnya bio sudah berusaha untuk bisa pulang ke Indonesia. Namun banyak masalah belum terselesaikan ditempatnya berada sekarang, salah satunya Pasport milik bio ada masalah, dan belum terselesaikan.
Neta kekamar bio.
"Bi, udah seminggu kamu hanya dirumah saja, apa kamu tidak bosan?" Tanya Neta sambil membuka tirai kamar bio yang kelihatan sumpek.
Bio hanya diam sambil membaca buku novel yang selama ini menjadi makanan untuk kebosanan nya.
"Bi, ibu kamu mengundang kita hari ini kerumah mereka" kata Neta lagi sambil merapikan buku bio yang berserakan.
Bio terhenti membaca, karna ocehan Neta.
"Net, apa kamu tidak merasa dirugikan?
Kuliah kamu terhenti karna kita menikah? Paman kamu tidak setuju kita menikah karna paksaan, meskipun orang tua kamu setuju.
Kamu gak merasa rugi kah, jika hatiku sedikit pun tidak ada celah untuk bisa kamu miliki?
Apakah kamu tidak sedih, jika di otak ku selalu memikirkan fisika daripada kamu?
Apakah kamu tidak merasakan itu semua net?, Aku merasa aku sangat merugikan diri kamu net!" Kata bio dengan sedikit nada kerasNeta mendengar itu sangat gemetar, menangis namun tidak bersuara sambil menatap bio.
"Bi...hiks hiks... sebenarnya aku suka dengan kamu dari dulu, kamu adalah cinta pertama aku bi. Kamu menganggap aku hanya teman, itu sangat perih yang pernah aku rasakan selama ini Bi. Aku tidak keberatan dengan pernikahan paksa an ini. Aku ikhlas.
Aku selalu berusaha dan berjuang berdoa agar bisa selalu disisi kamu bi, nyata nya aku gagal, aku gagal bi... Apakah kamu tahu kenapa aku sengaja pulang ke Indonesia? Itu karna kamu bi. Aku sengaja break kuliah agar bisa keindonesia menyusul kamu. Nyatanya juga kamu disana sudah punya tunangan Bi.
Aku sakit saat itu bi. Sakit" kata Neta sambil menangis kencang"Aku tahu. Dalam pertemanan tidak boleh ada namanya CINTA . Tapi aku sudah terlanjur masuk kedalam zona itu bi. Bukan hanya kuliah ku berhenti Bi, tapi perasaan cintaku dengan orang juga berhenti karna kamu bi.
Aku bahkan sudah pernah menolak beberapa orang yang datang untuk menikah ku, tapi aku tolak. Karna alasan nya kamu Bio...
Aku ...aku sudah terlanjur nyaman dengan kamu bi..maafkan aku" lanjut Neta tak berdaya dengan kata - katanya.Bio pun mematung, tidak menyangka, bahwa sehabat kecilnya itu memiliki rasa yang lebih untuk dirinya.
"Kita sudah berjanji untuk tidak ada rasa cinta bukan? Net?" Tanya bio dengan nada datar
"Iya aku salah bi. Aku salah bi. Hati tidak bisa diatur untuk siapa dia berlabuh Bi" tangis Neta tidak henti-hentinya.
Bio terdiam, lalu menetes kan air matanya.
"Hati aku sudah milik fisika net, maaf" kata bio lalu pergi meninggalkan Neta yang sedang menangis sejadi-jadinya.
...
Pulang dari rumah sakit. Riki berkunjung kerumah sakitnya.
Dan Devi ada dikantornya.
"Udah pulang Rik?, Ini aku bikin kan kamu sup kesukaan kamu" kata Devi. Si wanita sabar.
Riki tidak menggubris perkataan Devi. Riki duduk di tempat kerja nya tanpa menyentuh makanan yang dibuatkan Devi.
Devi mencoba tersenyum untuk mengontrol kesabaran nya karna tidak dihiraukan Riki.
Tiba-tiba ada dering ponsel Riki berbunyi.
Riki mengangkat nya. Itu dari teman lama Riki.Riki pun beranjak pergi. Namun di didepan pintu Riki menoleh kearah Devi
"Sup nya bisa ditutup lagi? Segera antar ke mobil aku, aku makan di tempat teman ku saja" kata Riki lalu pergi.
Devi mendengar itu tidak percaya.
Dulu, Riki selalu meninggalkan makanan yang dibuatkan Devi secara cuma-cuma.Devi bersemangat menutup dan membungkus kembali sup itu lalu beranjak ke parkiran Riki dengan hati Yang sangat senang.
...
Bio sudah 4 jam belum pulang kerumah.
Neta pusing mencari keberadaan bio.
Ditambah cuaca yang sangat sedang menyelimuti negara itu.Tidak lama kemudian, bio pulang, namun dengan keadaan mabuk.
Neta terkejut lalu membondong bio masuk kekamar.
Sesampainya disana, bio menyuruh Neta pergi, karna bio tidak ingin terjadi apa- apa karna dia sedang mabuk.
Neta keluar karna didorong paksa bio, bio mengunci kamarnya.Neta sangat sedih melihat keadaan bio sekarang.
Jam menunjukkan 06.30
Neta semalam an tidur didepan pintu bio.
Karna Neta sangat khawatir.Bio membuka pintu kamar. Dan ternyata ada Neta, Neta terjatuh. Karna bio membuka pintu dengan cepat.
Neta hanya bisa membuka matanya. Namun badan nya sedikit membeku.
Ya, Neta kedinginan karna letak kamar bio dekat balkon yang semalaman terbuka lebar.Bio langsung mengangkat Neta ketempat tidur.
Memberikan selimut, bio panik karena suhu badan Neta sangat panas karna kedinginan.Bio langsung memanggil dokter.
Dokter datang lalu memperiksa Neta.
Dokter menyarankan Neta untuk lebih beristirahat.Seharian bio duduk didekat Neta, sambil mengompres kan nya dengan air hangat.
Neta membuka matanya pelan.
"Net udah sadar? Gimana?" Tanya bio
"Makasih bi" kata Neta dengan nada lembut
"Sebagai seorang sehabat aku akan melakukan ini, kamu istirahat saja " kata bio lalu beranjak pergi dari kamar.
Neta kembali sedih melihat kelakuan bio terhadap nya sekarang.
Bersambung...
...
Next lagi ya.
Karna otak udah kebagi karna udah mulai ujian :(//.
Sampai jumpa lagi🌷
KAMU SEDANG MEMBACA
FisiKamu
Teen FictionPergantian pemain setiap halaman cerita selalu terjadi. Bahkan selembar demi selembar halaman mampu membuat warna nya sendiri untuk tetap hidup. Tentang siapa yang menjadi pameran utamanya? Itu berada ditangan Tokoh nya sendiri. -fisika untuk bio �...