Keesokan harinya fisi bersiap-siap untuk pergi kesekolah, saat fisi hendak membuka pintu mobilnya tiba-tiba mobil cico datang, cico turun dengan seragam sekolah Sma wijaya jakarta 1 yang setahu fisi itu adalah sekolahan milik kakeknya.
"pagi fis"sapa cico
"hm pagi"jawab fisi
"kamu sekolah pergi sendirian?"tanya cico
"hmm iya abang fansko lagi ada urusan "jawab fisi
"yaudah ikut aku aja kan kita searah"kata cico, fisi pun mengangguk dan mereka pergi kesekolah dengan selamat sentosa.
Jam istirahat tiba. Seperti biasa fisi dan dua orang sehabatnya kekantin dan makan disana. Saat mereka tengah asyik makan tiba-tiba praka dan kimi menghampiri mereka dan duduk dihadapan mereka.
"eh fis kamu tau gak bio kemana?udah dua hari gak masuk?"tanya praka sambil mengambil kerupuk di mangkok nesia dan membuat bibir nesia mengerucut
Fisi yang mendengar pertanyaan praka hanya dia seolah dia tidak mau tahu tentang bio. Dan menghentikan menyuap makanannya
"woy ditanyainkok malah diam aja"lanjut praka
Fisipun sangat terganggu dengan pertanyaan praka, dia lalu menghentakkan sendoknya dimangkok dan berlari pergi. Semuannya yang ada disana kebingungan dengan sikap fisi. Saat nesia hendak mengejarnya tiba-tiba ada suara panggilan dari kantor, dan terpaksa nesia kesana ditemani oleh metha.
Fisi berlari menuju balkon sekolah dan menangis sejadi-jadinya. Fisi tidak tahu harus marah dengan praka.
"kamu dimana sih bi???kamu pergi gitu aja. Pamit pungak ada. Kamu pergi meninggalkan sebuah harapan. Aku sangat menyesal mengenal mu biooo"teriak fisi kearah langit yang cuacanya sedikit mendung bahkan sudah gerimis.
Fisi menggosok air matanya dengan kasar lalu menarik nafasnya untuk bisa tenang. "oke,fine bi. Caramu untuk pergi darimu sangat berkesan,jadi lupakan saja aku dan aku akan melupakanmu" kata fisi disertai senyum yang sangat palsu.
Pulang sekolah cico membawa fis jalan jalan disebuah moll, fisi dan cico sedang memegang es bubble rasa greeantea sambil berkeliling melihat-lihat isi moll. Jujur saat itu mood fisi benar-benar hancur karna tadi disekolah
"ada masalah fis?"tanya cico lalu meyedot esnya
Fisi tetap ngelamun sambil meyedot esnya tanpa menawab pertanyaan cico
"fis?"tanya cico sekali lagi
"ooh co,iya ada apa?"jawab
"kamu kenapa?ada masalah?" taya cico sambil membawa fisi duduk disalahsatu café didalam moll
Fisi menggelengkan kepalanya lalu tersenyum
"jujur fis,basi tau gak muka kamu yang sok tersenyum itu,udah cerita aja"kata cico
Fisi pun menarik nafas dan tidak sengaja air matanya jatuh,cico kaget
"co, gimana sih perasaan kamu saat ditinggal orang yang kamu sayangi dengan dipenuhi sebuah harapan yang akhirnya pupus begitu saja" kata fisi sambil meneteskan air matanya
"fis, udah jangan nangis,aku gak suka ngeliat kamu nangis" cico lalu mengambil tisu dimeja didepannya
"jawab co?"tanya fisi sambil menatap cico
Cico pun terdiam, ya cico pernah merasakannya saat dia berada diluar negri, ya dia pernah ditinggalkan orang yang disayanginya walaupun orang itu tidak meninggalkan harapan kepada,tapi saat itu dia sangat remuk. Orang itu adalah fisika sendiri...
"ya ,perasaan ku saat itu saat hancur,hancur sekali, ditinggal pas aku sudah merasakan cinta ku muncul dari hatiku, ditinggal dengan tiba-tiba meskippun dia tidak meninggalkan sebuah harapan tapi itu kurasa sangat pedih dan hancur" jawab cico sambil terbengong dan membayangkan saat fisi dulu yang tiba-tiba pergi keindonesia meninggalkannya.
Fisi terdiam lalu menggosok air matanya, dan mengangguk tersenyum
"makasih" kata fisi sambil tersenyum
"iya, sudah lupakan saja, orang itu kalau dia sayang kepadamu pasti akan kembali padamu,percaya sama takdir" kata cico sambil memberikan tisu kepada fisi.
...
Saat ini fisi sedang berada dikasurnya dengan lagu dari laptopnya. Fisi berusaha membuat hatinya tidak sedih lagi. Fisi mengingat kata kata cico "percaya kepada takdir" "kalau dia sayang sama kamu pasti dia akan kembali" . ah fisi bisa frustasi lama-lama kalau ngepikirin tentang bio. Fisi mengambil buku diarynya
"permainan takdir? Apakah ini permainan takdir. Kalau ini memang permainan takdir tolong berikan aku cara mainnya sebab permainan ini bisa saja membunuh hatiku dan rasaku.
O o tuhan, aku benar-benar sangat lelah dengan permainan ini, dia yang aku sayang,yang sudah berhasil membuat hari-hari ku berbeda kenapa tiba-tiba menghilang dari hidupku dan parahnya dia meninggalkan sebuah harapan yang sangat besar dihidupku.
Ok fine, aku akan ikuti alurnya,dan jika memang dia sangat sayang dan cinta kepadaku pasti dia kembali dan jika dia memang ingin pergi..aku akan pergi jugga dari semua perasaan ini.
Semoga lelahku nanti terbayar lunas" –fisika
KAMU SEDANG MEMBACA
FisiKamu
Teen FictionPergantian pemain setiap halaman cerita selalu terjadi. Bahkan selembar demi selembar halaman mampu membuat warna nya sendiri untuk tetap hidup. Tentang siapa yang menjadi pameran utamanya? Itu berada ditangan Tokoh nya sendiri. -fisika untuk bio �...