Gemetar dan tangis menemui bio didepan ruangan operasi fisika.
Tangis kencang keluar dari mulut ibu fisika, dan membuat bio semakin gemetar.Berjalan mondar mandir tak bisa duduk, itulah lah dilakukan bio.
"Kenapa bisa begini" itulah kalimat yang selalu diucapkan bio daam hati nya.
Lampu operasi sudah mati. Berarti operasi sudah selesai.
Dokter keluar, segera bio dan orang tua fisi menghampiri dokter itu."Pasien masih dalam keadaan koma, dan maaf untuk sekarang ingatan pasien low, karna benturan keras dikepalanya, butuh waktu untuk bisa memulihkan ingatan nya kembali " jelas dokter
"Jadi , fisika hilang ingatan dok?" Tanya ayah fisika
"Iya pak, tapi tenang saja, seiring berjalannya waktu ingatan anak bapak bisa pulih, berdoa saja pa, ikut saya sebentar keruangan saya pa, ada yang ingin saya jelaskan" kata dokter lalu pergi
Diikuti orang tua fisika.
Bio membeku ditempat mendengar pernyataan dokter itu.
"Mengapa ini bisa terjadi?" Kata bio dengan sedikit emosi menjabak rambutnya.
...
Fisika sudah dipindahkan keruangan pribadi, sembari menunggu nya sadar dari koma.
Disamping ranjang tempat fisika tertidur, ada orang tuanya yang masih sedih tak berdaya melihat anaknya terbaring lemah dengan banyak kabel kabel alat rumah sakit.
Dan bio, bio duduk di pojok ruangan sambil meneteskan air mata. Melihat kekasihnya terbaring lemah.
"Apa ini karena aku?" Tanya bio sambil menatap fisika terbaring.
Tak berapa lama, ada seseorang mengetuk pintu ruangan.
Bio berjalan membukanya, karna di ruangan itu tidak boleh banyak orang yang masuk.Bio melihat Riki didepannya memakai baju rumah sakit yang sama dengan fisika.
"Fisika bagaimana??" Tanya Riki dengan wajah khawatir
"Ada urusan apa fisika dengan kamu" jawab bio dengan nada datar , keluar ruangan fisika
"Aku sehabat nya, aku perlu tau keadaan nya sekarang" jawab yakin Riki sambil menatap kasar bio
"Apa kamu saat itu bersama fisika heh?" Tanya sirik bio
"Aku tidak tau fisika bisa begini, yang aku ingat, aku dan fisi terakhir ada di taman" jawab Riki
"Ngapain heh kalian ke taman?"tanya bio dengan suara yang sedikit keras
"Ngapain kamu kepo heh, urusan persehabatan, udah gimana keadaan fisika sekarang?" Tanya Riki dengan kesal
"Aku ini tunangan nya, aku berhak tahu semuanya" jawab bio dengan emosi
"Aku mau masuk!" Kata Riki berjalan menuju ruangan, namun dicegat oleh bio
"Hentikan, ruangan ini pribadi,khusus keluarga saja, jangan ganggu fisika" kata bio dengan keras
Tak berapa lama, ada suster datang
"Maaf pak, jangan ribut disini" kata suster
Riki menatap bio dengan emosi, lalu melangkah pergi dengan amarah yang diujung ubun-ubun.
...
Keesokan hari nya.
Bio duduk ditepi ranjang fisika terbaring.
Orang tua fisi sedang pulang mengambil barang-barang.Bio meneteskan air mata nya.
"Fisika bangun ayo"
"Maafkan aku fis"
KAMU SEDANG MEMBACA
FisiKamu
Teen FictionPergantian pemain setiap halaman cerita selalu terjadi. Bahkan selembar demi selembar halaman mampu membuat warna nya sendiri untuk tetap hidup. Tentang siapa yang menjadi pameran utamanya? Itu berada ditangan Tokoh nya sendiri. -fisika untuk bio �...