fisika. 39

89 12 0
                                    

*di sisi fisika

Dipagi hari, hingga malam, fisika tak henti henti nya dapat kejutan dari keluarga nya, temannya, serta bio dan keluarga bio. Malam hari tiba, setelah beberapa jam fisika video call dengan bio, fisika pun mandi dan bersiap-siap ketempat praktek nya dikarenakan ada panggilang darurat yang memaksa fisika datang kesana.

Sesampai disana, ruangan fisika sungguh gelap, tidak seperti biasanya.
Jalannya pun sepi, jujur fisika bukan lah seberani dokter dokter diluaran sana. Fisika tidak mempunyai nyali yang besar.
Fisika hendak menghidupkan lampu, tiba tiba tangan fisika dipegang oleh seseorang, dan itu membuat fisika berteriak dan kaget.

"HAPPY BIRTHDAY FISIKA" teriak seisi ruangan tersebut

Ya, fisika tampaknya sedang dikerjai stap stap pekerja prakteknya, serta disana ada Riki yang tadi menegang tangan fisika sambil membawa kue yang super super cantik dengan balutan warna kuning cerah.

Fisika menutup mulutnya terkejut

"YaAllah." Ucap fisika

Mereka menyanyikan fisika lagu selamat ulang tahun

"Tiup lilinya dong Bu fisi" ucap salah satu pekerjanya

"Iya tiup fisika, jangan lupa berdoa dulu" ucap Riki didepan fisika

Fisika tersenyum lalu berdoa dan meniup lilinnya.

Fisika membelah kue ulang tahunnya

"Siapa nih yang jadi first untuk makan kue nya?" Tanya nakal salah satu pekerjanya

Fisika hanya tersenyum, sambil memikirkan siapa yang menjadi orang pertama.

Seharusnya bio, seharunya untuk bio kue ini.

"Bio cepatlah kembali, kue ini untuk kamu " ucap fisika dalam yang sempat terdiam lumayan lama sambil memegang sesendok kue

Tiba tiba kue yang berada ditangan fisika dimakan oleh Riki

Fisika terkejut

"Kamu kelamaan, nanti hantu yang keduluan makannya" ucap Riki tersenyum

Fisika terdiam, lalu mencoba tersenyum untuk mencairkan suasana yang tadinya ikut diam saat Riki menyuap kue nya.

...

Selesai acara itu, Riki membawa fisika ke salah satu mall, niatnya untuk kado ulang tahun fisika.

Riki terhenti di salah satu toko boneka. Disana ada boneka yang sangat besar, sebesar ukura badan manusia berwarna kuning cerah.

"Ikut aku" gandeng Riki menarik fisika masuk kedalam toko

Fisika terkejut melihat boneka raksasa itu, dikamar fisika belum ada boneka sebesar itu.

"Wah" ucap fisika tak percaya

"Kamu mau?" Tanya Riki disamping nya

"Ini mahal Rik, lain kali aja, mana ini besar sekali " jawab fisika, yang tak mau merepotkan Riki

Riki memanggil pekerja di toko itu.

"Saya mau ini, nanti supir saya ngambilnya" kata Riki sambil memberikan sebuah kartu untuk pekerja itu.

"Ayo kita kesana lagi" tarik Riki kepada fisika yang terdiam mendengar Riki benar benar membeli itu.

Fisika hanya mengikuti Riki, masuk keluar toko baju, padahal fisika tidak meminta tapi selalu dibelikan.

Sesampai di restoran. Pesanan mereka sudah ada dimeja

"Rik? Ini es kopi matcha, kue matcha, untuk siapa?" Tanya fisika yang duduk diseberang Riki

"Ya untuk orang yang suka matcha lah" jawab Riki sambil menyodorkan makanan didepan fisika

"Untuk aku? " Tanya fisika sekali lagi

"Ya iya dong, masa untuk pelayannya" jawab Riki tersenyum

Fisika sudah lama tidak makan kue matcha karna sangat sibuk sampe tidak sempat membeli kue ini.

Fisika menyicip kue tersebut, dan oke ini enak sekali

"Enak?" Tanya Riki yang sambil memakan kue kacang kesukaannya

"Kamu masih ingat makanan kesukaan ku Riki" puji fisika sambil melahap kue tersebut

"Aku kan sehabat tersayang kamu" kata Riki tertawa

"Ok sehabat terbaik sekali " puji fisika

...

Selesai semuanya, fisika diantar Riki pulang, boneka besar sudah ada dirumah fisika

"Bener ini boneka untuk aku?" Tanya fisika sambil menunjuk boneka besar itu

"Ya iya dong, masa untuk ka finka" kata Riki dan membuat finka menghampiri nya

"Eh Riki, udah lama gak ketemu (peluk ka finka dengan Riki) " kata finka yang menggunakan baju tidur andalannya

"Iya ka finka, aku baru aja keindonesia" jawab Riki tersenyum

"Besar sekali boneka nya Riki," kata finka sambil memegang tangan boneka itu

"Iya nih ka Fin, fisika tidak mau katanya" ejek Riki sambil ke arah fisika

"Wah, rejeki anak Soleh, untuk kan finka aja" kata kan finka memeluk boneka besar itu

"Ehhh, siapa bilang engga mau" kata fisika sambil mendorong pelan kan finka dari boebka itu

Riki tersenyum. Lalu pamit untuk pulang.

"Hati hati gagal move on, karna cinta pandangan pertama sulit hilang" kata finka berbisik di telinga fisika.

Fisika hanya terdiam mendengar kalimat itu.

...

Dilain tempat,

Riki mengendara kan mobilnya menuju salah satu apartemen tempat tinggalnya.

Saat hendak membuka pintu apartemen nya, tiba tiba tangannya dicegat oleh seseorang

"Masih mau ngecoba dobrak hati fisika? Udah gak ngaruh Rik" tekan seseorang itu

Riki tersenyum lalu berbalik mengarah perempuan itu

"Selama belum ada ikatan pernikahan, itu selalu ada celah untuk masuk Devi" balas Riki tersenyum bangga lalu meninggalkan perempuan yang bernama Devi itu didepan kamar apartemen nya.
.
.
.
.
.
.
Tokoh lama mulai muncul?
Ayo, masih ingat Devi?

Eh jangan lupa vote dong, supaya cerita ini cepet Up. Ayolah vote, tuh teken gambar bintang dibawah, gak capek beneran kok.

Makasih yang sudah vote, aku Up cerita untuk kalian kok.

Jangan lupa vote ya, tolong.

FisiKamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang