Asli aku bingung.
Akhir ceritanya ini
Sad ending atau happy ending?
Aku bingung....
Angin Indonesia sangat sejuk.
Musim hujan telah tiba.
Meskipun sejuk, tapi banjir merajalela di kota besar Jakarta.Hari ini, fisika mengendarai mobil nya menuju salah satu kafe untuk reunian dengan Nesia dan Metha.
Tapi tak berapa lama, mobil fisi mati disaat dan untungnya fisi sempat ke pinggir jalan untuk berhenti.
Fisi turun dengan kesal menuju mesin depan mobilnya.
"Aduh, jangan sekarang dong, aku telat ni" gerutu fisi dengan benda diam itu
Fisi pun memegang kepalanya, pusing gimana caranya agar dia cepat kesana, taksi tidak ada yang lewat karna jalanan sedang sedikit banjir.
Tiba-tiba mobil hitam berhenti didepan mobil fisi yang mogok
Seseorang pemilik mobil itu adalah Riki dan Devi
"Fisika kenapa dengan mobilnya?" Tanya Riki mendekat fisi
Fisi terdiam, karna sudah lama tidak melihat Devi dan akhir nya dia melihat Devi secara langsung
"Devi?" Sapa fisi dengan kaku
Devi tersenyum lalu membalas jabatan tangan fisi
"Halo fisika, sudah lama tidak bertemu fis" sapa balik Devi
"Iy iya Dev" sahut fisi masih kaku dengan Devi
"Mobilnya ada yang rusak fis, kamu mau kemana?" Tanya Riki yang sedari tadi mengecek mesin mobil fisi
"Astaga, aku ada janji dengan teman aku, bisa tolong anterin aku gak Rik?" Tanya fisi memohon
"Untuk fisika Caecilia Tridjata semuanya boleh, ayo!" Ajak Riki menarik tangan fisi kemobil.
Fisi dipaksa Riki duduk disampingnya, sedangkan Devi yang tadi duduk disampingnya harus duduk dibelakang.
Dengan berat hati Devi cuma diam dan mengikuti."Sudah lah Riki, akhir cerita ini tak baik untuk kamu" kata Devi dalam hati sambil melihat wajah bahagia Riki saat berbicara dengan fisika
...
Sesampai disana, Riki dan Devi juga turun, karna mereka ada janji di kafe yang sama dengan fisika reunian.
Fisi, Metha, Nesia berpelukan, sudah lama mereka tidak bertemu.
Metha pun terdiam setelah melihat Devi berdiri didepannya.
"Devi" kata Metha kelihatan bingung.
"Halo Metha, Nesia" sapa Devi.
Sebenarnya Devi sudah berubah namun dipandangan Metha dan nesia, Devi tetaplah Devi yang dulu.
"Iya nes, met, ini Devi, dan ini Riki" tunjuk fisika dengan senyuman.
Nesia langsung berbisik dengan fisika
"Ini Friendzone an kamu waktu SMP fis?" Bisik Nesia pelan.
Fisi memukul pelan tangan Nesia dan mengkode untuk diam
"Oh ya fis, selamat bersenang-senang ya, aku sama Devi mau kesana untuk metting" kata Riki lalu pergi diikuti Devi
...
Nesia Metha duduk depan fisika meminta penjelasan.
"Fis, kenapa nenek lampir itu sama kamu tadi?" Tanya sirik Metha
"Iya, kan dulu dia musuh kita" sahut Nesia dengan muka so marah
Fisika tersenyum
"Dia udah berubah kok, tenang aja" jawab fisi sambil meminum susu green tea nya
"Dia masih sama seperti dulu fis, gak ada yang berubah darinya, bentuk hidungnya, matanya, mulutnya, masih sama, mana mungkin dia operasi plastik, kan kalau operasi plastik bisa merubah wajah, wong wajahnya masih sama seperti dulu " sahut polos Nesia dengan kata kata yang acak acal.
Metha dan fisi hanya bisa menarik napas dalam dalam untuk memaklumi teman mereka ini.
"Btw, gimana hubungan kamu dengan bio fis?" Tanya Metha
"Baik, sekarang dia diluar negeri, lagi kerja" jawab fisi dengan santai
"Hati hati Lo fis, diluar negeri banyak cewe operasi plastik jadi cantik mirip boneka, bisa bisa bio berpaling dari kamu fis" kata Nesia dan membuat fisika tersedak minuman yang sedang dia minum
Metha memukul pelan tangan Nesia.
" Yang harus hati-hati tuh bio nes" kata Metha
"Kenapa harus bio?" Jawab fisika
" Karna, cinta pertama kamu dulu sudah kembali, Riki kan? Yang buat kamu secuek ini dengan laki laki? Untung aja bio bisa nakhlukkan kamu fis" kata Metha lalu menyuap kue lapis pesanannya
...
Tadi pulang fisika diantar oleh Riki dan Devi.
Setelah itu keadaan dimobil Riki.
"Yakin masih mau ngekejar fisika?" Tanya Devi yang duduk disamping Riki
"Apa sih salah nya? Mereka belum tunangan juga Dev" jawab Riki dengan datar
"Mereka mau tunangan dalam beberapa Minggu ini Rik, masih yakin aja kamu mereka bsia pisah lalu fisi milih kamu?" Tanya Devi lagi dengan sedikit emosi
"Yakin. Karna perlakuan fisika masih sama seperti perlakuan nya dulu dengan aku, gak ada berubah dari fisi, dan aku yakin fisi masih ada perasaan dengan aku Devi" jawab tegas Riki
"Itu karna dia menganggap kamu sehabatnya Rik, jangan bersikap seperti cico Rik, jangan buat fisika kesal dengan kamu Rik, jika kami gegabah kek gini, bukan cuma cinta kami yang hancur, tapi persehabatan kalian juga" tegur Devi dengan nada kesal
Devi melihat jalanan, dan Riki tidak menjawab apapun.
"Turunin aku di sini Rik, aku ada janji dengan orang, besok kamu ada metting, harus pagi datang" kata Devi
Riki menghentikan mobilnya, lalu Devi turun.
Sebelum itu Devi berbicara
"Pikirkan lagi dengan perkataan kamu dan aku tadi Rik, jangan buat hancur semuanya rik" tegas Devi lalu berjalan pergi
Riki hanya diam, mobilnya tak bergerak dari tempat semula.
"Apa benar kata Devi?"
" Kenapa aku harus ngejauhin fisika?"
"Aku datang ke Indonesia dan mau berkerja ke Indonesia untuk bisa bertemu dan mendapatkan fisika kembali!"Riki bermonolog dengan hatinya sendiri.
Dia tidak tau berbuat apa.Disisi lain.
Devi menangis di taman dekat rumahnya.
Menangis karna sudah lelah menghentikan Riki untuk tidak mengejar cinta pertama nya lagi, karna cinta pertamanya itu sudah memiliki kekasih.
Dan tak mungkin bagi fisika pisah dengan bio."Coba paham sedikit Riki!" Kata Devi sembari meneteskan air matanya dengan deras dan kesal.
...
Pernah gak sih ngetahan seseorang supaya dirinya sendiri tidak sakit hati karena perbuatannya?
Seolah olah kita yang hendak menghancurkan harapannya, tapi bukan karna itu sebenarnya.Kita khawatir kalo dia tidak bisa menerima realita yang akan terjadi nanti nya. Itu saja.
Sedih sih, jadi seseorang yang bukan siapa siapa trus mau ngatur orang itu jangan ini jangan itu, padahal kita punya cara untuk yang terbaik kepadanya.
Next ya.
Lagi bingung ini ending mau gimana?
Jadi vote aja dulu,
Bye, aku sakit hati juga sekarang seperti Devi huhu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FisiKamu
Teen FictionPergantian pemain setiap halaman cerita selalu terjadi. Bahkan selembar demi selembar halaman mampu membuat warna nya sendiri untuk tetap hidup. Tentang siapa yang menjadi pameran utamanya? Itu berada ditangan Tokoh nya sendiri. -fisika untuk bio �...