1⃣8⃣

23.3K 2.7K 280
                                    

𝙵𝚊𝚟𝚘𝚛𝚒𝚝𝚎 𝚃𝚊𝚜𝚝𝚎 𝚋𝚢 𝚂𝚗𝚊𝚠𝚒𝚗𝚐_𝚗𝚊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝙵𝚊𝚟𝚘𝚛𝚒𝚝𝚎 𝚃𝚊𝚜𝚝𝚎 𝚋𝚢 𝚂𝚗𝚊𝚠𝚒𝚗𝚐_𝚗𝚊




ஓ๑♡๑ஓ

Pekikan kencang berdengung di telinga Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pekikan kencang berdengung di telinga Jaemin. Pelukan erat membingkai tubuh rampingnya. Haechan, pemuda yang baru mengenalnya beberapa minggu itu tampak seperti seorang ibu yang melihat anak gadisnya kembali pulang setelah sekian lama dibawa oleh suami.

Ia membolak-balik tubuh Jaemin, mengecek apakah ada luka pada tubuh temannya.

Semalaman Haechan merasa tidak tenang. Ia gelisah karena menunggu Jaemin yang tidak kunjung kembali ke kamar. Ingin rasanya menghubungi Renjun atau Jaemin sendiri, tapi ia tidak punya nomor keduanya. Dan jadilah ia begadang semalaman menatap pintu kamar, menunggu teman barunya tiba.

Namun, rasa kantuk tidak tertahan membuat Ia terlelap dan terus meracaukan nama Jaemin. Hingga pagi menjelang tepatnya pukul sembilan pagi, pintu kamar bunyi oleh ketukan.

Refleks Haechan bangun dan membuka pintu. Setelahnya disinilah Jaemin masih terjebak dalam pelukan erat Haechan.

"Hey kau bisa membunuhnya jika dipeluk seerat itu" Ucap Renjun berusaha menolong Jaemin yang melotot kearahnya.

"Yak Sunbae!! Kau berjanji akan mengantarkan kembali Jaemin kemarin malam, tapi kau tidak kunjung datang!! Apa yang kau lakukan padanya?! Jujur padaku!!" Bentak Haechan sambil memeluk Jaemin dengan sebelah tangan sementara tangan lainnya menuding Renjun.

"Temanmu itu demam semalam, jadi aku membawanya ke kamarku, lagipula aku tidak tau nomor kamar kalian"

"Kau demam?!" Haechan menangkup wajah Jaemin, mengecek suhu pemuda manis itu. Lalu dengan cepat ia menatap tajam Renjun "Yak sunbae!! Seharusnya kau menghubungiku!!"

"Aku tidak punya nomormu" Jawab Renjun tak acuh dan duduk begitu saja di sofa kamar tersebut.

"Dasar, kau itu harusnya sadar jabatan, masa ketua himpunan fakultas seni tidak punya nomor telpon adik-adiknya, bagaimana jika terjadi sesuatu pada Jaemin? Bagaimana kalau demamnya parah? Bagaima-"

Favorite Taste [NOMIN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang