Favorite Taste [NOMIN] ✔

Epilog Xiaojun & Hendery

𝙵𝚊𝚟𝚘𝚛𝚒𝚝𝚎 𝚃𝚊𝚜𝚝𝚎 𝚋𝚢 𝚂𝚗𝚊𝚠𝚒𝚗𝚐_𝚗𝚊

✧༺♥༻✧

Siang itu terasa beda dari biasanya, sejauh mata memandang langit dipenuhi awan-awan gelap yang membawa jutaan bahkan ribuan tetesan air yang menghujam bumi.

Udara dingin pun berhembus kencang, membuat para penghuni bumi mencari kehangatan, enggan meninggalkan bangunan-bangunan kokoh yang menjadi tempat berlindung mereka. 

Para pengguna jalan setapak berlari tergesa menghindari hujan deras yang tiba-tiba mengguyur bumi, meninggalkan seorang lelaki berhoodie hitam yang justru dengan santainya berjalan menembus hujan. 

Tak ada yang memperdulikannya, semua yang berpapasan dengannya menganggap ia orang gila yang bodoh karena menembus hujan.

Penampilannya yang cukup terbilang berantakan dan kumal membuat mata lain yang memandang menganggapnya seperti sampah. 

Tidak peduli, lelaki itu benar-benar tidak peduli apa yang orang lain pikirkan tentangnya, karena isi kepalanya saat ini pun tak cukup ruang untuk memuat semua omongan itu. 

Kepalanya penuh akan kalimat kutukan yang terus berulang. Rasa bencinya pada dunia beserta para kaum vampire begitu besar hingga membuat ia kehilangan jati diri, menjadikannya manusia yang penuh akan jiwa hina. 

Namun, disaat mata makhluk lain tertutup padanya, menganggap kehadirannya adalah sebuah hal yang tak penting, ada sosok lain yang justru menaruh seluruh perhatiannya pada lelaki itu. 

Sepasang mata dengan iris dan pupil hitam legam beserta sklera merah menatapnya begitu intens. Kedua sudut bibir dari sosok itu tertarik hingga senyum yang sangat lebar nyaris seperti ingin robek terpatri di wajahnya, pun setelah itu kepakan sayap hitam lebarnya berbaur bersama angin kencang, membawa presensinya entah kemana. 

─━━━━━━⊱༻ ⚪ ༺⊰━━━━━━─

Xiaojun memutar knop pintu unitnya dengan kondisi basah kuyup. Lelaki yang baru saja menerobos hujan itu tinggal di sebuah apartemen minimalis yang terbilang tak layak huni. Biaya sewa yang sangat terjangkau membuatnya tanpa pikir panjang menyewa tempat tersebut sebagai atap untuk berlindung. 

Ia masuk kedalam dan terdiam sejenak. Matanya terlihat sembab dan memerah. Kantung mata dan lingkar hitam pun tak luput dari wajahnya. Tangannya mengepal dengan nafas memburu. Kaca tak bersalah menjadi sasaran tinjunya. 

Putaran kejadian malam itu, saat ayahnya yang tak berdaya tengah dihisap habis darahnya oleh lelaki yang ia anggap sahabatnya sendiri terus berputar bagai kaset rusak. 

Entah harus bersyukur atau tidak ia telah bereinkarnasi dengan ingatan seratus persen utuh. Bahkan rasa dendamnya pada sang sahabat tak hilang barang sedikitpun. 

Bulan bulat yang bersinar terang menjadi saksi Lucifer yang tengah mengamati setiap gerak gerik lelaki itu. Ia bahkan tidak tau bagaimana caranya mendeskripsikan lelaki itu, aura di sekitarnya terlalu gelap untuk seorang manusia. Seringai pun terukir di wajahnya. 

"Aku tidak tau apakah pilihan ini tepat atau tidak, tapi setidaknya manusia itu bisa membantuku segera bebas dari misi merepotkan ini"

─━━━━━━⊱༻ ⚪ ༺⊰━━━━━━─

Seminggu sudah Hendery mengamati jiwa reinkarnasi itu, dan dalam jangka waktu tersebut ia pun semakin yakin bahwa manusia itu satu-satunya kunci yang ia cari agar misi yang diberikan oleh goddess cepat terselesaikan. 

Hendery tak ingin berlama-lama lagi, ia ingin cepat bersantai, entah apa hukuman goddess nantinya akan jalan yang ia pilih. 

Hari itu Hendery kembali menghampiri unit Xiaojun, tentunya tanpa diketahui sang pemilik. Ia sudah bertekad bulat akan mengambil alih manusia reinkarnasi tersebut, tapi yang ia dapatkan justru di luar dugaan. 

Tanpa perlu andil dari Hendery, manusia reinkarnasi tersebut rupanya sudah melakukan ritual pemanggilan, dimana hal itu sebenarnya menguntungkan bagi Hendery, ia bisa memanfaatkan manusia tersebut dengan akibat hukuman dari goddess yang tak terlalu berat nantinya, karena bagaimanapun manusia itu lah yang memulai bukan Hendery. 

Awan gelap lengkap dengan suara guntur yang memekakkan telinga menjadi saksi perjanjian kedua belah pihak. Pada malam itu juga amarah serta dendam Xiaojun pada kaum vampire ia tukarkan dengan jiwa raganya yang kini berada di tangan Lucifer. 

─━━━━━━⊱༻ ⚪ ༺⊰━━━━━━─

Next Epilog on Saturday

─━━━━━━⊱༻ ⚪ ༺⊰━━━━━━─