Favorite Taste [NOMIN] ✔

4⃣3⃣

𝙵𝚊𝚟𝚘𝚛𝚒𝚝𝚎 𝚃𝚊𝚜𝚝𝚎 𝚋𝚢 𝚂𝚗𝚊𝚠𝚒𝚗𝚐_𝚗𝚊

✧༺♥༻✧

Hari yang ditunggu Jaemin akhirnya tiba. Senyum manis sudah terukir di wajahnya sejak ia bangun. Dengan semangat menggebu pemuda manis itu berlari kecil menuruni anak tangga, mengabaikan teguran-teguran dari para maid.

Jeno yang melihat hal tersebut dari lantai bawah juga ikut panik. Dengan cepat ia berteleportasi dan merengkuh erat pinggang omega-nya.

"Ung? Jen?"

Mata Jaemin terpejam saat Jeno mengecup dahinya. Ia terkekeh karena Jeno menggigit gemas pipinya yang kian hari bertambah gembul.

"Kenapa lari-lari hm?" Tanya Jeno yang kini sudah membawa tubuh omega-nya ke dalam gendongan bridal, berjalan santai menuruni anak tangga.

"Baby dan mommy tidak sabar ingin bermain seharian dengan daddy hari ini" Jawab si manis dengan bibir manyun dan jari yang bergerak membentuk pola abstrak di dada bidang suaminya.

Sungguh sangat menggemaskan.

Jeno tersenyum hingga kedua matanya menyipit. Ia mengecup lama kening Jaemin "Baiklah, mari kita bermain seharian hari ini" Senyum Jeno menular ke Jaemin. Pemuda manis itu lantas mengecupi rahang tegas suaminya dan mendusel manja di dada bidang Jeno. "Aku sangat mencintaimu Jen"

"I love you more my universe"

Sepasang alpha-omega itu akhirnya tiba di lantai pertama mansion. Jeno membawa tubuh sang omega ke dalam pangkuannya. Menyuruh pemuda manis itu untuk menghisap darahnya terlebih dahulu sebelum mereka pergi bersenang-senang.

Jaemin dengan lahap menghisap darah Jeno. Ia terlihat begitu menikmati cairan merah kental yang keluar dari ceruk leher suaminya.

Jika kalian bertanya apakah Jeno akan kehabisan darah, jawabannya tentu saja tidak. Hal ini dikarenakan para bangsawan vampire memiliki kemampuan regenerasi sel darah yang sangat cepat.

Kembali ke Jaemin yang kini sudah selesai menyantap darah Jeno. Ia menegakkan tubuhnya dan menatap sang alpha. Mulutnya masih mengecap merasakan nikmatnya sisa darah yang tertinggal.

Jeno gemas dengan suami manisnya. Entah mengapa Jaemin akan terlihat berkali-kali lipat lebih cantik saat ia baru saja selesai menghisap darah. Matanya yang bulat dengan warna yang berbeda terlihat menggemaskan layaknya seekor anak kucing yang sedang dielus.

Tangan Jeno terulur, mengusap bekas darah yang ada di pinggir mulut si manis dengan ibu jarinya, kemudian ia jilat.

"Sudah siap bermain seharian?" Tanya Jeno dengan tatapan penuh puja pada sang omega.