[Menuntut untuk tamat]
Ini kisahku dengan senja yang berjanji akan selalu ada. Juga hujan yang mencoba membaur dengan senja, namun kepekatan awan hitam melahap sang surya hingga senja pun lenyap dari pandangan.
❝Jika hadirmu telah menjadi candu, mak...
Hay Guys.... 👐 Gimana nih kabar kalian? Semoga baik-baik saja ya, dimanapun kalian berada. Selalu jaga kesehatan dan kebersihan di masa pandemi koronce ini, semoga kita di jauhkan dari segala wabah dan penyakit. seneng akhirnya bisa update New Chapter lagi. Dan juga semoga ada yang menanti updatean cerita aku. Semoga ya Semoga saja ada. 🙏😭🤣
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•♡•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Waktu menunjukan pukul 10.00
Saat itu adalah jam istirahat, dan seperti biasa aku duduk bertiga dengan sahabatku Soyu dan Yoona menyantap makan siang kami. Tetapi, tiba-tiba saja Lee Taeyong berdiri di sampingku.
"Hai Neun, kangen ga sama gue?" tanya Taeyong.
"Dih apaan sih lo, Sksd banget!" sungutku sedikit kesal.
"Kangen lah pasti! Secara gue ganteng banget," sahut Taeyong dengan percaya diri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Fiks sih lo kerasukan," sarkasku pada Taeyong.
"Iya aku kerasukan cintamu," balas Taeyong.
"Dih bucin, ogah gue sama lo." Mengangkat alisku sebelah.
"Iya tapi gue suka sama lo," lanjut Taeyong.
"Amit-amit astaga di sukain orang aneh kek lo," ketusku padanya.
"Suka mo nistain maksud gue." Ia memukul paha dan bertepuk tangan riang setelah puas meledekku saat itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
