Hai 🖐
Hallo✋
Annyeong 👋
Nî Haô👐
Shawadhi Khapp 🙏
Konichiwa ...✊🏼
Akhirnya bisa update New Chapter lagi, makasih buat yang mau baca. 🤗💚
Semoga di mana pun kalian berada, kalian sehat-sehat dan rezeki nya lancar uang jajan lancar juga wkwkwk. 🤣🤑
_________________________________________Ulasan part sebelumnya,
Namun, belum sempat kupejamkan mata seorang pria tiba-tiba menghampiriku ....
-------▪︎♡▪︎-------
Aku yang telah menyandarkan kepalaku di atas meja pun, terperanjat ketika sesosok lelaki manis dengan surai kecoklatan serta bola mata yang nampak berbinar menatapku lekat. Dia Na jaemin lelaki tampan dengan senyum termanis dan tulus yang pernahku temui, dia adalah bendahara kelas dia tak terlalu banyak bicara. Namun, memiliki pesona tersendiri dimataku.
"Kamu kenapa, sakit ya?" tukasnya.
"Emb ... enggak kok aku gapapa," sahutku sambil mengusap tengkuk leherku.
"Kalau tidak sakit, kenapa kamu di kelas, bukanya ikut olahraga? Dan lagi wajahmu nampak memerah." Jaemin yang mulai menempelkan tangannya ke keningku.
"Ah ... aku tidak apa-apa kok." Aku yang kemudian menepis tangan Jaemin.
"Wajahmu memarah, apa kamu sedang demam, mau aku antar ke UKS?" pinta Jaemin.
"Sungguh aku baik-baik saja Jaem."
Mukaku memerah bukan karena sakit, tapi karena ulah teman gilamu. -Batinku
"Oh ... baiklah istirahat saja kalau begitu, aku ada di sana kalau kamu perlu sesuatu." Jaemin yang menunjuk ke arah bangkunya.
"Hemmmm ... baiklah, Jaemin tunggu!!" Panggilku.
"Iya Neun, ada apa?" sahut Jaemin.
"Kenapa kamu gak ikut olahraga, bareng yang lain?" tanyaku sekedar basa-basi.
"Gapapa, hanya sedang tak ingin berkeringat saja," jelasnya.
"Owhhh ... begitu rupanya," sambungku.
"Kamu sendiri, kenapa balik ke kelas? Padahal tadi aku lihat kamu begitu bersemangat pergi ke lapangan," tanya Jaemin.
"Ada manusia menyebalkan di sana," sungutku kesal.
"Siapa, Taeyong ya?!" Lanjut Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rain Admirer, Connoisseurs. | Taeyong
Fanfiction[Menuntut untuk tamat] Ini kisahku dengan senja yang berjanji akan selalu ada. Juga hujan yang mencoba membaur dengan senja, namun kepekatan awan hitam melahap sang surya hingga senja pun lenyap dari pandangan. ❝Jika hadirmu telah menjadi candu, mak...