[Menuntut untuk tamat]
Ini kisahku dengan senja yang berjanji akan selalu ada. Juga hujan yang mencoba membaur dengan senja, namun kepekatan awan hitam melahap sang surya hingga senja pun lenyap dari pandangan.
❝Jika hadirmu telah menjadi candu, mak...
Hai hai Hallo Annyeong Nî Haó Sawadhi khapp Konichiwa
Nana datang lagi membawa bab spesial tambah siomay sama bakwan. Ehhehehe😁😂
Seperti yang udah Nana bilang di wall alhamdulillah di event puisi ke-3 Nana dapet juara harapan. Syukur alhamdulillah masih ada harapan. Dari pada gak ada harapan juga kepastian. Hehhhhh ... bentar skip Nana bahas apa sih? 😑
Okay karena ga asik kalau langsung kasih liat puisi Nana yang di event ke-3. Nana mau kasih liat gambar Nana aja lah ya? Asli Nana ga pernah gambar tokoh cowok sebenernya, sukanya gambar anime cewek. Tapi karena Nana suka Jaemin nekat lah gambar muka idol-idol kesukaan Nana. Maksa gitu buat gambar alhasil iya begitulah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Itu step by step-nya iya itu Nana emang cuman bisa gambar karakter cewek kalau cowok asli jelek banget.
Selasa siang di umumkan, Nana cari-cari itu nama Nana kok gak ada? Dari paling bawah sampek ke tengah tetep ga nemu, dan ternyata nyempil di situ. Asli ga ekspek banget bisa dapet nominasi di situ hiks. Tetep senenglah walau bukan juara utama.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nah, kalau puisinya ini temanya "Kasih sayang" karena Nana ga punya doi. Alhasil ibu lah yang jadi objek puisi Nana. Sempet Nana baca depan ibu juga. Karena Nana sayanggggg banget sama ibu.😍🤗 Nana ga bisa nahan air mata, Nana nangis pas bacain puisi Nana sendiri ke ibu. Asli ini bukan karena Puisinya bagus atau menyentuh. Tapi emang dasar Nana Cengeng asli cengeng banget.
Ini bentuk Sertifikat Tanahnya! 🤣
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini Nana kasih kamus diksi duluan biar ga bingung pas baca puisinya. Di puisi ini pertama kalinya Nana makek diksi berat pas ikut event puisi. Tapi anehnya malah bisa dapet kategori Juara harapan I, asli jujur Nana sih suka puisi yang sebelum-sebelumnya yang ringan gitu.
----------•○☆○•----------
Kamus diksi
☆Belantara : sangat luas (tentang hutan, padang dsb).
☆Baskara : matahari.
☆Fatamorgana : hal yang bersifat khayal dan tak mungkin dicapai.
☆Basirah : hati, penglihatan hati, qalbu.
☆Merengkuh : memeluk.
☆Daksamu : badan, tubuh.
☆lunglai : lemah sekali.
☆Rimpuh : sudah tua sekali.
☆Serapah : sumpah, nista, umpat.
☆Romansa : kisah tindakan kepahlawanan, kehebatan dan keromantisan.
☆Selaksa : seperti, teramat banyak, tidak terhingga.
☆Buih : gelembung-gelembung kecil pada permukaan cair.
☆Buana : Dunia.
☆Nirwana : surga.
-------<■☆■>-------
Sampai sini, pernah denger kata-kata itu atau enggak sama sekali? Aku harap masih bisa diresapi sih makna puisiku yang diksinya berat, dan menurut aku kurang bagus kalau makek diksi berat kek gini.
----------《■¤■》------- -ini poto mbahnya mewalili ekpresi pembaca, saat tau puisi Nana bikin bingung. 🥺
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kasih bunda seluas buana"
Hendak ke mana kau cari kasih sayang Kau arungi samudra, kau belah udara. Menelusuri hutan belantara, dinaungi baskara. Namun yang kau temui hanya fatamorgana.
Lihatlah dengan basirah bundamu, Ia yang merengkuh tertatih mendekap daksamu. Tak tampakkah jeritan batin tergores Di setiap lipatan keriput di dahinya.
Bisakah kau menopang tubuh lunglainya. Bunda yang memberimu kasih luar biasa. Mencurahkan segala peluh, keluh dan kesahnya. Bunda yang kini telah rimpuh tak berdaya.
Kasih sayang mana yang hendak kau dewakan. Kasihmu yang datang namun tak singgah. Atau pujanggamu yang mengumbar serapah. Jikalau kasih sayang menurutmu hanyalah romansa.
Lalu bagaimana kau maknai kasih tulus bunda. Selaksa kasih dibalas buih, Kepadanya kau hanya menoreh perih Sanggupkah kau menghapus pedih.
Ketika kasih sayang terbesar di renggut buana. Biar pun kau menjerit hingga ke nirwana. Sesalmu tiada pernah guna, Karena hadirnya pun tak pernah kau anggap ada.
----------■《O0O》■----------
Banyak banget ya? Iya banget sih menurut Nana. Itu kemarin hampir di crop sama CP nya tapi aku desak kakaknya suruh tanya ke penerbit, boleh nggak lebih dari 12 baris. Alhamdulillahnya boleh tapi harus satu worksheet.
Nah, yang nyebelin itu event ke-4 tema "Rindu" udah kubuat 16 baris eh malah max 12 baris ga kurang gak lebih. Asli udah bad feeling sih dari awal, karena aku cut dua bait di puisiku. Iya kita lihat aja gimana hasilnya nanti. Kalau feeling aku sih not good, tapi juga gak berhenti berharap. Semoga nasib puisi tema "Rindu" di event ke-4 bisa dapet nominasi lagi lah. Walau aku udah pesimis duluan.
Pokoknya jangan sampai sama kek puisi tema "Ikhlas" yang di "Bab bukan cerita 1" yang udah gak ngefeel terus gak dapet kategori apapun. Hiks doain ya guys event ke-4, bisa lebih baik dari ini. Amin🙏