29. Pengagum Senja

261 71 296
                                    

"Dari jatim menuju ke jabar
Readers tersayang apa kabar?"

Lah, dua bait doang pantunnya?
Sengaja, biar di kira
Sodara Jarjit🤣
_________________________________________

Lah, dua bait doang pantunnya?Sengaja, biar di kiraSodara Jarjit🤣_________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ulasan part sebelumnya ....

Di ranjang yang sempit di atap yang sama keduanya kembali disatukan.

---●-▪︎>¤♡¤<▪︎-●---

Sang mentari pun telah menyapa mendekap kedua insan yang masih terlelap dalam tidurnya. Cahaya mentari pun hendak menyelinap masuk celah jendela, menerobos kelopak mata yang masih terpejam bertumpu pada lentik bulu mata.

Kini Neun pun mulai membuka matanya, menatap lelaki tampan di hadapannya.
"Apa seperti ini rasanya terbangun di pagi hari saat sudah menikah?" batin Neun.

"Ah tidak, tidak!! Apa yang baru saja terlintas di pikiranku?" kesal Neun mengacak rambutnya.

Sontak hal itu membuat Taeyong mengerjap-ngerjap terbangun dari tidur dan mulai angkat bicara. "Morning my sunshine, apapun yang kamu pikirkan barusan jawabannya iya," sahut Taeyong mengulas senyum manis.

"Muka loe kusut kek kolornya spongebob," ketus Neun.

Neun bangkit dari atas ranjang dan meraih handuk bergegas untuk mandi, sambil memikirkan perkataan Taeyong yang berlagak seperti peramal seolah bisa membaca pikiran, membuat Neun ngeri dibuatnya.

"Buruan turun sebelum yang lain bangun," titah Neun.

"Aku pulang aja, salam buat bunda dan satu lagi jangan lupakan kencan kita," tegas Taeyong.

"Terserah! Perlu gue bukain pintu depan atau mau dobrak sendiri?" tanya Neun.

"Kalo aku bisa teleportasi, ngapain mesti dobrak," sambung Taeyong.

"Hilih, Binyik iming kili lih," gerutu Neun.
(Heleh, Banyak omong kali lah)

Dengan perasaan kesal dan malas Neun akhirnya membukakan pintu rumah agar Taeyong bisa pulang sebelum seluruh keluarga Cha terbangun.

Setelah mengantar Taeyong keluar rumah untuk pulang. Neun memutuskan untuk melanjutkan ritual mandi yang sempat tertunda. Ketika merasa telah selesai menyiapkan segala perlengkapan sekolah Neun pun turun untuk sarapan.

Neun berjalan perlahan menyusuri anak tangga satu demi satu hingga teriakan kakaknya mulai menginterupsi. "Dek, buruan turun pacarmu beneran beliin Kakak pizza loh," teriak Bong Geum.

The Rain Admirer, Connoisseurs. | TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang