[Menuntut untuk tamat]
Ini kisahku dengan senja yang berjanji akan selalu ada. Juga hujan yang mencoba membaur dengan senja, namun kepekatan awan hitam melahap sang surya hingga senja pun lenyap dari pandangan.
❝Jika hadirmu telah menjadi candu, mak...
Okay guys balik lagi ketemu sama Nana Sie penyuka sajak yang melankolis, tak romantis dan sedikit apatis 🤗💚
Siapa nih yang udah nunggu cerita TRAC update?
Hmmmm ga ada ya? oke gapapa kok-_
Baru sadar aku tuh TRAC alias The Rain Admirer and Connoisseurs. Itu ada hubungan sama cast utamanya TY TRACK. Behhhh serius kaga sengaja, kek berasa teori konspirasi ga tuh!! 😂🤣 _________________________________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-Ulasan part lalu
Namun, di sisi lain ada teriakan memanggil namaku ....
-------▪︎♡▪︎-------
Aku pun segera menoleh ke sumber suara, dan betapa terkejutnya aku mendapati mamaku telah berada di ambang pintu Gerbang sekolah. Aku sontak menghempas tangan kedua lelaki yang telah menggenggam tanganku.
Berlari menghampiri mamaku, dan meninggalkan kedua lelaki yang terus memandangku dengan aneh.
"Mamah ... kenapa di sini?" tanyaku pada mamaku.
"Iya, mau jemput kamu pulanglah!" jawab mamaku singkat.
"Emang dah dibolehin pulang? sama orang itu," ketusku.
"Maksud kamu papa? ga boleh gitu Neun, gimana pun dia tetap papa kamu, kemarin papa gitu karena marah dan kecewa sama kamu, sebenarnya papa sayang banget kok sama kamu," terang Mamaku.
"Sayang, sayang, sayang ... selalu gitu ucapan mama, aku mungkin percaya ma, tapi itu dulu nggak lagi sekarang!! setelah apa yang papa katakan kemarin," decakku dengan amarah yang mulai memincing.
"Terserah kamu mau mikir apa tentang papa, tapi sekarang kamu harus pulang," pungkas Mama.
Aku hanya mengangguk setuju dan bergegas pulang bersama mama. Setelah sampai di Rumah, aku sama sekali tak berpapasan atau bertemu papaku, karena masih tak sanggup melihat wajah papaku saat ini. aku pun bahkan tak turun untuk makan malam bersama.
Lalu, saat mendapati putrinya tak turun untuk makan malam mama pun akhirnya mengetuk pintu kamarku.
"Neun, buka pintu mama bawa makan malam buat kamu," panggil mamaku.
"Iya mah ... bentar," sahutku lalu menuju ke depan pintu kamar, untuk mengambilkan nampan makan malam.
"Kalau gamau turun, makan di kamar aja gapapa, abisin ya?" pinta mamaku.