32. Beutiful Night

199 48 186
                                    

꧁ℍ𝕠𝕝𝕝𝕒 𝔼𝕡𝕣𝕚𝕓𝕒𝕕𝕖𝕙꧂

"Sepedah baru warna biru
beli sama ibu di hari minggu
Aku bawa Chapter baru
Masihkah ada yang nunggu?

muka melas 😌
Ngarep dirindukan
👀🙏

Bismilah ngetik!✍️
cekidot
_________________________________________

Bismilah ngetik!✍️cekidot_________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ulasan part sebelumnya ....

Namun, saat kesadaran Neun kembali ia terus memprotes atas semua hal yang disampaikan Lee Taeyong dalam pesannya.

•---𖣔❀𖣔---•

Keesokan harinya setelah sarapan bersama keluarga. Neun melenggang menuju ke sekolah sambil membaca kembali semua peraturan aneh dari Lee Taeyong.

"Sudahlah, aku tak perduli dengan peraturan. Lakukakan saja, apa yang mau kamu lakukan," Monolog Neun.

Setelah sampai di sekolah Neun yang biasanya akan heboh dan riuh ikut meramaikan suasana hanya terdiam dalam lamunan. Ini adalah hari pertama ia menjabat sebagai kekasih seorang Lee Taeyong dan entah hal apa yang akan terjadi hari ini, Neun telah berasumsi bahwa harinya akan sulit selama sebulan ke depan.

Neun yang masih setia melayang dalam angan pun menoleh ke kanan, perpindah memajukan wajah dan menyangga dagunya dengan tangan. Lamunan Neun tak henti walau Yoona telah mengomel dengan frekuensi cukup keras.

Detik berikutnya langkah kaki Taeyong pun terdengar berdentum memasuki ruang kelas. Tampak bayang samar Lee Taeyong terbias kaca jendela. Neun yang gugup dan salah tingkah hanya melirik sekilas kemudian menunduk. Rasanya bak berada dalam film action adegan di mana Taeyong berjalan menuju ke arah Neun, seolah diberi effect slowmotion. Neun yang menghindari kontak mata, tak kuasa menolak senyum manis yang terbit dari ujung bibir Lee Taeyong hingga tanpa sadar membalas senyumannya. Sempat terbuai dan tak sadar jika Lee Taeyong telah sampai di hadapannya.

Tap ....

Taeyong menggebrak bangku, menunduk menurunkan tubuh serta pandangan, mendekatkan wajahnya menatap wajah Neun begitu lekat. Ini ia lakukan bukan tanpa alasan, sebab rindu semalam tak pernah padam meski matanya telah terpejam. "Hai pacar," sapa Taeyong.

Neun pun menelan saliva dengan susah payah, gugup bukan main. Bagaimana tidak gugup, enam pasang mata telah menghujam dirinya dengan tatapan tajam menuntut.

"P-pacar?" pekik Yoona kaget pun sama dengan Soyu juga Daehwi.

Neun memutar tubuh Taeyong. "Iya, pagi bukan pacar," lirih Neun setengah berbisik.

"Kok bukan pacar, bentar ada hukum yang mengatur soal tidak mengakui pacar nggak?" protes Taeyong.

"Sudah, pergi dulu sana." Neun mendorong Taeyong menjauh.

The Rain Admirer, Connoisseurs. | TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang