[Menuntut untuk tamat]
Ini kisahku dengan senja yang berjanji akan selalu ada. Juga hujan yang mencoba membaur dengan senja, namun kepekatan awan hitam melahap sang surya hingga senja pun lenyap dari pandangan.
❝Jika hadirmu telah menjadi candu, mak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ulasan part sebelumnya ....
Namun, Jaemin sadar akan sikap Neun yang benar-benar mencemaskan seorang Lee Taeyong.
▪︎-------¤>♡<¤-------▪︎
Neun berlari keluar gedung mall dengan perasan campur aduk antara takut, cemas, khawatir dan juga rindu. Ia menoleh ke kanan dan kiri mencari sebuah taksi terus berlarian tak mengerti harus bagaimana agar bisa sampai ke rumah sakit dengan cepat.
Hingga akhirnya sebuah taksi pun melintas di hadapannya, tak menunggu lama dia berteriak kencang menghentikan taksi tersebut dan segera masuk ke dalam taksi.
"Pak, rumah sakit internasional Chonbuk," perintah Neun.
"Baik Nona," sahut supir taksi.
"Tolong cepat sedikit pak, teman saya sekarat," ucap Neun frustasi.
"Tentu Nona," jawab supir taksi tersebut.
Tak berapa lama Neun pun sampai di rumah sakit di mana Taeyong di rawat, ia berlari menyusuri lorong rumah sakit yang sangat luas dan berhenti di bagian administrasi.
"Sus, pasien atas nama Lee Taeyong di rawat di ruang apa?" Tanya Neun pada Suster di hadapannya.
"Tunggu sebentar, saya cek dulu Kak, pasien tanpa wali saudara Lee Taeyong, ada di ruangan gardenia suit Kak," jawab Suster tersebut.
"Terima kasih Sus." Setelah mengucapkan terima kasih Neun pun segera mengikuti arahan Suster menuju ruangan gardenia suit.
Neun berlari kecil di lorong rumah sakit, sambil terus mengintip setiap kaca pintu rumah sakit yang transparan. Hingga ia menemukan seorang yang tampak seperti Taeyong tengah tertidur di bangsalnya.
Neun pun tanpa ragu, membuka pintu ruang rumah sakit yang di atasnya terdapat plakat gardenia suit room. Neun meneguk saliva dan berjalan mendekati bangsal Taeyong, entah mengapa Neun mulai terenyuh melihat Taeyong yang terbaring di sana seorang diri.
"Loe kenapa? Taeyong loe ngapain sakit? Ih jelek tau, gak lucu banget liat loe yang julid sakit kek gini," sapa Neun pada Taeyong yang masih memejamkan matanya.
