[Menuntut untuk tamat]
Ini kisahku dengan senja yang berjanji akan selalu ada. Juga hujan yang mencoba membaur dengan senja, namun kepekatan awan hitam melahap sang surya hingga senja pun lenyap dari pandangan.
❝Jika hadirmu telah menjadi candu, mak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Akhirnya pagi pun menjelang rembulan tergantikan sang fajar, aku yang semalaman terus memikirkan akan pagi ini. Segera bergegas mandi dan memakai seragam lalu turun untuk sarapan.
"Pagi mah pah," tegurku pada kedua orang tuaku.
"Pagi sayang," sahut mamaku.
"Nie, anak tumben-tumben-an semangat banget berangkat sekolah," ketus kakakku.
"Yee, emang pernah aku gak semangat ke sekolah," cicitku.
"Iya sih, semangat ngerumpi sama jajan di kantin!!" tuding kakakku.
"Lah kok tau!!" tersenyum masam ke arah kakakku, berbalas sorotan tajam mata papahku yang menampakkan sedikit amarah.
"Hehehehe ga pah, bercanda doang." Aku menelengkupkan tangan memohon maaf.
Setelah selesai makan, aku pun segera berpamitan kepada orangtuaku dan berlari kecil kegirangan melewati halaman rumah. Menatap layar ponsel chatting dengan Yoona dan Soyu.
Kami akhirnya bertemu di mall tersebut, berkeliling melihat-lihat barang di mall tanpa membeli apapun. Dengan mata yang terus berotasi mengawasi sekitar sambil tertawa bersama, ketika melihat pengunjung mall yang terlihat tampan dan modis. berkeliling hingga lelah, dan memutuskan untuk beristirahat di sebuah Kafe di I'Park Mall. Sambil menunggu hingga siang, kami pun memesan es krim.
