[Menuntut untuk tamat]
Ini kisahku dengan senja yang berjanji akan selalu ada. Juga hujan yang mencoba membaur dengan senja, namun kepekatan awan hitam melahap sang surya hingga senja pun lenyap dari pandangan.
❝Jika hadirmu telah menjadi candu, mak...
Halo Reader Setia aku gimana nih kabar kalian? Semoga baik-baik ajalah lah ya. Aminnnn 🙏 Karena udah 25 reader akhir nya aku publish new chapter dengan buru-buru. Asli aku ga expect kalian akan baca dan secepat itu udah lebih dari 25 reader. Semoga kalian ga akan bosen dan terus menantikan updatean aku. ☺️🥰
•☆•☆•☆•☆•☆•☆♡•☆•☆•☆•☆•☆•☆•
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
○●○●○●○●○●○●○●♡●○●○●○●○●○●○●○●
Setelah berjalan sekitar 15 menit dari tempat semula. Akhirnya aku pun sampai di depan gerbang rumahku. Memasuki halaman rumah yang tak terlalu lebar memang.
"Mah, aku pulang."
"Oh kamu sayang, gimana sekolahnya tadi?" sahut Mamaku saat melihatku tiba di rumah.
"Iya gitu ... kek biasanya, gurunya ngajar aku dengerin terus pulang."
"Gitu doang."
"Iya Mamah ekspektasinya, aku bakal jawab gimana?"
"Iya misalkan bilang gini, sekolahnya seru banget Mah gurunya asik banget pelajarannya jadi lebih gampang. Mana ganteng lagi itu gurunya, jadi semangat belajar."
"Itu sih bisa-bisanya Mamah doang, intinya mau nyuruh aku pinter kek kakakkan," sergahku.
"Iya gak gitu baby, Mamah tuh maunya kamu lebih semangat belajar aja," terang Mama.
"Dahlah Mah, otakku suka nge-bug kalau di suruh mikir, yaudah Mah aku ganti baju dulu."
Beranjak dari Ruang tamu menaiki satu persatu anak tangga hingga masuk ke bilik kamarku. Meletakkan tas, segera mandi dan mengganti pakaian. lalu, berbaring di tempat ternyaman yaitu kasur.
Terus mengotak-atik ponsel, memandangi potret idolaku nan jauh di sana. Hingga mamah memanggil karena sudah waktunya jam makan malam. Aku pun segera bergegas turun untuk makan malam bersama.
"Hay, Kak." Sapaku pada kakak.
"Hmmmmm," deham Kakak.
"Masak apa nih Mamaku tercinta?" tanyaku pada Mama.
"Yangnyeom chicken kesukaan kamu dan Dongtae jjigae kesukaan kakakmu."
"Ah, mamah memang terbaik jjang (mantul)." Mengacungkan kedua jempol merasa puas.
"Tau aja mood anaknya lagi ga enak banget seharian ini."
Penampilan makanan favorite keluargaku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
