꧁ℍ𝕆𝕃𝕃𝔸 𝔼ℙℝ𝕀𝔹𝔸𝔻𝔼ℍ꧂
"Main bola di lapangan
Bola satu jadi rebutan
Kalau udah jadi kenangan
gak usah stalk buat ngisi kegabutan."Oops ada yg kesindir nggak? 🙈✌️
Mianhe😂
_________________________________________Ulasan part sebelumnya ....
Setelah, kalimat Taeyong barusan mereka pun melajukan mobilnya secepat kilat menuju ke rumah Yoona.
•---𖣔❀𖣔---•
Sesampainya Neun di depan pintu rumah Yoona, ia mengetuk pintu rumah Yoona dengan keras. Neun begitu takut dan khawatir dengan keadaan sahabatnya.
Tok ... tok ... tok ....
"Bi, ini Neun buka pintunya," seru Neun.
Neun mengetuk pintu begitu keras, dengan suara yang sedikit bergetar. Taeyong yang berada di sampingnya hanya menatap Neun yang begitu panik dan berpikir bahwa ternyata Neun begitu khawatir dan cemas pada semua orang, termasuk pada dirinya tempo hari saat di rumah sakit.
"Gue kira dia gitu cuman ke gue. Nyatanya dia emang care sama semua orang," batin Taeyong.
Neun terus mengetuk, hingga kepalan tangannya mulai memerah. "Udah, itu bibi udah mau buka pintu." Taeyong meraih tangan mungil Neun agar berhenti mengetuk.
Ketika pintu telah terbuka Neun langsung menodong Bibi asisten rumah tangga Yoona dengan pertanyaan-pertanyaan. Akan tetapi, yang ia dapatkan hanya penjelasan singkat tentang masalah keluarga yang selama ini ditutupi oleh Yoona pada semua orang terdekatnya.
"Sekarang Yoona di mana, Bi?" tanya Neun.
"Di kamar mandi Nona, ayo cepat tolong Non Yoona sekarang," ucap Bibi dengan raut muka cemas yang kentara.
Neun pun menarik lengan Taeyong paksa."Ayo kita ke kamar Yoona sekarang!" tegas Neun.
Taeyong yang ditarik pun hanya menurut walau sebenarnya sedikit bingung dengan situasi apa yang sedang terjadi saat itu. Bukan gaya dari Lee Taeyong untuk ikut campur urusan orang lain, tetapi kalau tentang keselamatan nyawa seseorang tentu prinsipnya tak berlaku.
Saat ketiganya telah sampai di depan pintu kamar mandi tempat Yoona berada. Terdengar gemercik suara air
dari Bathub yang berjatuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rain Admirer, Connoisseurs. | Taeyong
Fanfiction[Menuntut untuk tamat] Ini kisahku dengan senja yang berjanji akan selalu ada. Juga hujan yang mencoba membaur dengan senja, namun kepekatan awan hitam melahap sang surya hingga senja pun lenyap dari pandangan. ❝Jika hadirmu telah menjadi candu, mak...