10. BAGIAN A

12.9K 684 7
                                    

Warning !!! Banyak kata-kata vulgar dan juga adegan kekerasan di part ini, mohon bijak dalam membaca 🙏

HAPPY READING 💐💐🌹

Andini membuka mata, mengerjap pelan dia melihat kedua putranya yang masih tertidur pulas.

Menggelung rambut panjangnya, dia berjalan keluar kamar, andini mendengar suara televisi diruang tengah, berjalan mendekat matanya menangkap bumi yang tertidur pulas disofa.

"Mas.. mas.. mas bumi..." bumi mengerang, dipaksakan matanya terbuka. Mengerjap pelan dia melihat sosok istrinya yang duduk di sofa samping tubuhnya.

"Kenapa tidak memakai jilbab?" Suara seraknya khas bangun tidur, dengan mencoba mendudukkan tubuhnya. 

"Dirumah ini ada laki-laki lain" lanjutnya

"Maaf, andini cuma mau ambil minum sebentar, lalu lihat mas bumi tidur disofa dengan televisi masih menyala"

Bumi mendesah mendengar jawaban istrinya, dia menguap lebar.

"Jam berapa?"

"Jam 3 mas" bumi menatap lekat istrinya, wajah cantik istrinya setelah bangun tidur membuat dia dua kali lipat lebih memikat membuat bumi betah memandang lama-lama wanita itu. 

"Mau Main sekarang?" Tanyanya menggoda

"Disini?" Bumi mengganguk cepat, dia mendekap istrinya

"Nanti kalau teman mas bangun bagaimana?" Tanya andini polos, bumi berdecih jengkel, dia merapatkan hidungnya ketubuh istrinya, menghirup dalam aroma tubuh andini, dia mencoba menormalkan kembali hormon dipagi harinya.

"Ayo masuk.." bumi melepaskan pelukan mereka lalu berjalan lebih dulu masuk kekamar andini. Andini tersenyum senang sambil menenangkan degub jantungnya yang berdetak lebih dari normal.

♡♡♡

"Bunda buku gambar kaka habis.." adu andreas

"Iya nanti kita beli, sekarang kerjakan dulu tugas dari bu zila" jawab andini

"Terus buat video perkenalanya kapan bunda? Kaka mau buat video dulu bundaaa.." andini tersenyum, tadi pagi dia mendapatkan telvon dari sekolah andreas, anak itu tidak pernah mengikuti kelas daring dan juga jarang mengumpulkan tugas. Dia tidak tahu bagaimana pihak sekolah bisa mendapatkan nomer telvon pribadinya.

"Ya sudah kita buat video perkenalan dulu.."

"Pakai bahasa inggris bunda?"

"Iya.."

"Yess..." anak itu berjingkrak kesenangan, andreas begitu menyukai pelajaran bahasa. Di usianya ke tujuh tahun lebih, dia sudah pandai mengucap bahasa inggris dengan fasih dan lancar.

Bumi masuk kedalam rumah, di melihat andreas berjingkrak senang, bumi menatap andini bertanya, sedangkan andini mengernyit, baru dua jam yang lalu suaminya pamit bekerja dan sekarang dia sudah sampai dirumah.

Ruri bangun dari sofa lalu berlari memeluk bumi, anak itu bergelanyut manja ke papa angkatnya.

"Papa gendongg..." bumi menggangkat ruri dan mengendong anak itu, bumi juga mencium sekilas pipi ruri. Dia berjalan mendekat ketempat duduk andini lalu duduk disamping istrinya dan mendudukan ruri ke pangkuanya.

Andini mengambil tangan bumi memberikan salam pada suaminya "Ada yang ketinggalan mas?" Tanyanya

"Dia belum bangun?" Bukannya menjawab, bumi mengajukan pertanyaan.

"Belum mas,.." andini berdiri, dia berjalan kearah dapur untuk mengambilkan air minum untuk suaminya.

Ketika berjalan mendekat keruang keluarga andini melihat kedua putranya yang sudah akrab dan tidak canggung lagi dengan papa mereka. Andreas, anak itu perlahan sudah mulai terbuka dengan papanya. Sedangkan Ruri, sejak kejadian tadi pagi membuat mereka berdua terlihat lebih dekat hari ini, anak itu tidak sungkan untuk bermanja-manja dengan papa tirinya.

Woman At The CrossroadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang