13. NO MORE

9.7K 619 9
                                    

Harap bijak dalam memilih bacaan, dipart ini banyak adegan kekerasan dan vulgar. Jika ada yang tidak suka silahkan di skip.
.
.
.
.
.
.

Bumi remaja

Ditahun pertamanya duduk dibangku sekolah menengah pertama, bumi dikenal sebagai anak yang rajin dan pandai, dia  sekolah di jakarta international high school yang dikenal dengan sekolah para kalangan elit.

Bumi sering bertanya tentang papanya yang jarang sekali dirumah sejak dia kecil hingga tumbuh menjadi remaja, mamanya mengatakan papanya bekerja mencari uang agar bumi dapat hidup dan sekolah ditempat yang bagus.

Bumi belajar dengan giat sedari dia kecil agar papanya bangga kepadanya, dia tidak ingin menyiayiakan kerja keras papanya.

Sedari kecil jika papanya dirumah dia akan  mendengar kedua orang tuanya bertengkar, tapi ketika ada bumi mereka akan menjadi layaknya orang tua yang tidak memiliki masalah, bahkan mereka akan tertawa dan bergurau ketika mereka bersama dengan bumi.

Puncaknya ketika bumi duduk dibangku kelas dua sekolah menengah pertama, dia sering menjadi perwakilan sekolah untuk mengikuti olimpiade di ajang international maupun antar provinsi dan kabupaten.

Bumi berhasil mendapatkan juara pertama olimpiade matematika, dia berhasil menyingkirkan pesaing-pesainya, bumi begitu senang. Papanya pernah berjanji, jika dia berhasil mendapatkan juara pertama olimpiade matematika hari ini, papanya menjanjikan untuk pertama kalinya mengajarinya menggunakan sepeda motor.

Setelah selesai berlomba bumi menyuruh supirnya untuk bergegas ke kantor papanya tanpa mengabari pras. Dia begitu gembira, bumi ingin memberikan kejutan pada papanya, dia ingin menjadi anak yang bisa membanggakan orang tuanya.

Berjalan cepat dia menerobos masuk ruang kerja papanya, matanya tercenang, bibirnya membuka lebar, jantungnya berpacu cepat. Disana bumi melihat papanya tengah beradegan panas dengan wanita lain tanpa sehelai benang melekat ditubuh keduanya.

Matanya berpindah ke sosok amira yang duduk diam ditempat meja kerja papanya dengan mata yang memerah. Mengepal erat dia masuk dan memecahkan vas bunga dimeja kerja pras, amira terkejut melihat kedatangan bumi. Bumi menatap marah pras dan wanita yang sedang mencoba menyembunyikan tubuh telanjang mereka. Dia mendesis jijik kemudian berbalik dan menyeret mamanya keluar.

♡♡♡

Dua minggu setelah kejadian itu amira duduk diam mematung, seakan raganya tidak berada ditempat. Dua minggu juga bumi belum melihat sosok papanya.

Dia begitu frustasi melihat keadaan mamanya yang hanya diam lalu tiba-tiba akan menangis dan memberontak, bahkan mamanya akan mencoba menyakiti dirinya sendiri dengan cara menggiris pergelangan tanganya.

"Ma .. ayo makan.." paksa bumi dengan menyodorkan satu sendok suapan didepan bibir amira. Wanita itu hanya diam, bumi mendesah lirih. Dia mengacak rambutnya dengan kasar, di usianya yang ke empat belas tahun dia harus menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri papanya tega menghancurkan keutuhan rumah tangga mereka.

Bumi tersentak kaget ketika melihat pras sudah berdiri didepan mereka dengan meletakkan map merah dengan kasar di meja. Bumi menggeram marah, tanganya mengepal.

"Suruh mamamu tanda tangan berkas perceraian itu.." amira mendongak, dia segera berdiri ketika mendengar suara besar suaminya, amira memeluk pras dan memangis dida lelaki itu.

"Kenapa baru pulang pa?" Ujar amira lirih, dia mempererat pelukanya. Pras hanya diam, dibiarkanya wanita yang pernah menemaninya hampir lima belas rahun itu menangis dipelukannya untuk yang terkahir kali.

Woman At The CrossroadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang