15. PERASAAN APA INI ?

9K 615 18
                                    

Gaes setelah membaca part ini, berikan satu kata untuk Mas Bumi dan juga Bunda andini.. gerimakasih yang sudah menyemoatkan komen dan juga like di oart sebelumnya.. minal aidzin walfaizin bagi semuanya. Hope you like itu 🙏
.
.
.
.
.
.


.
.
.
.
.
.

.
.
.

Jantung bumi berdetak tak berirama saat mobil yang ditumpanginya memasuki area parkir rumah megahnya. Senyum tipis terukir dari bibirnya ketika bayangan andini dan juga kedua putranya melintas begitu saja.

Ia Bergegas turun dari tempat duduknya ketika mobil yang ditumpanginya berhenti tepat didepan pintu rumah, segera ia melesat masuk kedalam.

Mengabaikan salam selamat datang dari asisten rumah tangganya, indra pendengaranya dapat mendengar jerit tangis dari halaman belakang, kakinya segera dia bawa kesana.

Sesampainya di halaman belakang bumi menatap tajam kearah wanita yang masih terbalut mukena putih dan juga lelaki yang dikenalinya hanya memakai celana renang tanpa atasan, memamerkan body atletis dan juga otot-otot tubuhnya. Tanganya mengepal erat.

Disana dia melihat andreas tengah menangis histeris sambil memeluk andini, sedangkan lelaki yang dikenalinya bernama ardito tengah mengusap kepala anaknya dengan lembut. Amarahnya semakin tak terkendali ketika melihat andini dan juga ardito terlihat manis dan cocok seperti pasangan suami istri yang tengah berbahagia.

Melangkahkan kakinya mendekat samar-samar dia mendengar rintihan suara putranya yang menahan sakit, dan suara lembut andini yang mencoba menenangkan putranya.

Bumi benci perasaan seperti ini, dia tidak suka ketika melihat andini saling berbalas senyum dengan ardito.

Meraih pundak ardito, bumi melayangkan bogem di pipi ardito, membuat semua pasang mata yang berada disana terkaget.

Andini segera memeluk erat ruri dan juga andreas yang terlihat ketakutan.

Masih terhuyung, ardito mencoba meraih kesadaranya. Dia menatap bumi dengan tidak mengerti.

"Wow.. Wow.. calm down dude..." ujarnya, sambil mengusap pipinya yang terasa sakit.

"Calm Down ? What are you talking about ..?" Ujarnya sinis, matanya melirik kedua putranya yang masih memeluk erat andini.

Mencoba mengerti situasi dan suasana hati bumi yang mencekam ardito mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"So, guwe disini karna andreas, your son. Yes or no boy ?" Tanyanya menatap andreas yang terisak kecil dipelukan andini.

Andreas tidak menjawab, dia semakin memeluk andini erat. Dia takut jawabanya akan semakin membuat ayahnya marah.

"Mas..." andini mencoba membantu andreas, dia tidak ingin terjadi salah faham diantara ardito dan bumi.

"Apa yang dikatan mas dito benar, andreas yang meminta mas dito kesini karna kakak ingin belajar berenang-"

"Lihat? Mencoba menggunkan andreas? Saling melindungi? Saling menutupi? Kamu kira aku tidak punya mata? Saling membalas senyum? Apa kamu sedang bercanda denganku wanita murahan?" Ujarnya sinis, andini terpaku. Harga dirinya jatuh ketika bumi memanggilnya wanita murahan didepan sepasang mata yang melihatnya nanar.

Andini tidak suka dikasihani, dia tidak suka diremehkan, dia juga tidak suka tatapan yang ardito dan bumi tunjukan padanya. Andini benci dengan tatapan itu.

Menguatkan hati, dia berdiri membuat kedua putranya menatapnya bertanya. Andini membelai lembut kedua rambut putranya sambil mamerkan senyum lembutnya. Dia mentap bumi berani.

"Berani sekali kamu melihatku seperti itu? Turunkan pandanganmu" Desisnya tajam, bumi tidak suka tatapan meremehkan dari andini. Dia tidak suka ketika andini yang memberikan tatapan seperti itu padanya.

"Mas bumi memang suami andini, tapi mas bumi tidak berhak mengatakan andini wanita murahan" setelahnya andini pergi meninggalkan bumi dan membawa kedua putranya bersamanya.

Bumi terpaku, dia tidak mengerti kenapa kata-kata itu bisa keluar dari mulutnya, dia menatap nanar punggung andini. Dia benci dengan perasaan seperti ini, dia juga benci melihat kedua pasang mata istrinya yang terlihat terluka.

"Kamu benar-benar dalam masalah besar kali ini bro. Asal loe tau. Andreas yang merengek ditelvon karna dia ingin belajar berenang dan dia juga bilang papanya sedang sibuk diluar kota dengan wanita lain-" Bumi mentap dito tidak mengerti.

"Apa kamu bertanya-tanya dari mana andreas bisa mengatakan hal seperti itu? Dan ya, ketika dia sedang belajar mengaji dengan ruri dia tidak sengaja melihat andini menangis kecil sambil memandang ponsel digenggamanya, dan loe tau apa yang dia lihat disana ? Dia melihat ayahnya sedang bersetubuh dengan wanita lain.." Bumi terkejut, dia tidak menyangka akan berada di posisi seperti ini

"Dan loe juga harus tau bro, sejak siang hingga sore andini tidak pernah turun untuk saling berbincang-bincang sebentar, you know why ? Karna dia takut akan menimbulkan fitnah dan menjaga nama baik loe. Dia hanya turun ketika guwe menyuruh asisten rumah tangga loe untuk mengabarinya bahwa andreas terpleset dan menangis terus memangil namanya, oke. Guwe balik dulu" menepuk pundak bumi, ardito berlalu dari hadapan lelaki itu yang terlihat mematung, Dito tidak peduli dengan perasaan lelaki itu. Dia harus membayar mahal atas apa yang sudah dia lakukan pada wajah tampanya.

◇◇◇

Halloooo mbloo.. gimana part ini ?? Sengaja cuma dibikin seiprit buat mgobati rasa kangen kalian sama kedua couple ini. Kira-kira ditarget lagi enggak ya ??? Eh, btw ditarget aja lah ya biar admin lebih semangat buat UPnya. Oke kali ini aku target 20++ like, 12-15 komentar. Hope you like it gaes 🙏

Jawa timur, 9 mei 2021 22:40 WIB

Woman At The CrossroadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang