•22.She•

18 9 0
                                    

22. She

"Karena, yang virtual lebih menggoda daripada yang nyata."

-Mars Abimanyu-

_-_-_-_

Apa yang lebih sulit dari menahan lapar? Nggak ada! Bagi Purnama, makan adalah sesuatu yang tidak bisa dan tidak boleh ditahan.

Dia diam diam menyuap nasi uduk yang dia sembunyikan di laci meja kedalam mulutnya. Sesekali mengecek guru yang sedang mengajar didepan kelas. Dia sudah memberi amanah pada Bulan agar berjaga jaga semisal pandangan guru itu ke belakang.

Nggak heran. Hampir setiap hari Purnama seperti itu. Ya, walaupun Bulan pernah makan didalam kelas dan disaat pelajaran sedang berlangsung, dia tidak se bar-bar Purnama.

Uhuuk!!

Sontak Bulan menoleh, dan di tepuknya pelan punggung Purnama. Untung pak Nawan, guru Biologi, tidak mendengarnya.

"Pelan pelan," bisik Bulan. Purnama mengangguk, meminta maaf. Dia meminum air di botol yang sudah disediakan olehnya tadi.

"Pak, ada yang makan!"

Gana! Si cepu yang tidak tau diri. Dengan suara lantang, dia mengadu perbuatan Purnama tanpa sadar bahwa dia sendiri sedang makan. Ralat. Bukan mereka berdua saja, tapi satu kelas sedang dalam keadaan makan. Kecuali Alam tentunya.

"SIAPA YANG MAKAN?!"

"Kami pak!"

Dengan tidak tau diri lagi, Gana berseru. Semua mata memandang ke arahnya dengan tatapan tajam setajam silet. Terutama Purnama. Jangan lupakan Anggi, si badan besar yang tidak pernah lepas dari makan.

"Mau jadi apa kalian ha?!"

"Saya mau jadi presiden pak!"

"Saya mau jadi juragan angkot pak!"

"Pak, saya mau jadi DPR!"

"Saya jadi suami kedua dari istri bapak aja gimana?"

"Pak, doain saya jadi istri Na Jaemin pak!"

"Heh! Apa lo? Na Jaemin itu suami masa depan gue!"

"Pak, saya mau buat One Direction comeback! Saya lelah ngebadut!"

Pak Nawan memijit pelipisnya. Merasa ingin tenggelam sekarang juga. Mengajar anak anak sebelas IPA 7, sama saja seperti menguras kolam ikan piranha.

"Pak, kami kan makan semua nih, hukum semua ya pak. Keluar kelas kan pak, hukumannya?" Tanya Bulan tiba tiba. Kini, semua mata memandang ke arahnya. Takjub.

"Iya pak, kami harus dihukum!"

"Bener tuh pak! Masa murid yang melanggar peraturan dibiarin aja sih pak?"

"Nah iya pak, biasanya kan disuruh keluar kelas pak. Harus adil dong pak,"

"Bapak makan juga pak, biar sekalian dihukum rame rame,"

Apa apaan ini? Biasanya murid tidak mau dihukum, lah ini malah minta minta. Sepertinya mereka tidak normal.

Tapi... memang tidak normal.

BEAUTIFUL HURTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang