5. terdiam
" Ingin menolak tapi tak bisa. Diriku seakan kaku. Ingin memberontak tapi tak kuasa. Diriku tak bisa bergeming. Disatu sisi aku ingin dia bahagia. Disatu sisi aku tak mau diriku terluka lagi."
_- Bulan Arayha Tsina-_
_-_-_-_
" Eyyooo, Gana ganteng check!"
Pagi sekali, kelas sudah diributkan oleh kehadiran Gana. Kelas yang awalnya sepi sunyi menjadi ribut. Ulah siapa? Gana lah, siapa lagi?
" Eehh bikin gagal pokus aja sih lo! Diem napa!" Bentak Moran.
" Eehh ngapain lo ran?" Tanya Gana.
" Ee akang! Lo kaga tau hari ini ujian harian Kimia?" Gana mendelikkan matanya. Terkejut. Sejak kapan ada pemberitahuan bahwa hari ini diadakan ujian harian? Mana dia belum belajar lagi.
" Mars uda dateng belom?" Tanya Gana khawatir.
" Kayanya uda, dikantin kali. Langit sama Bulan juga lagi di kantin." Jawab Moran namun matanya melihat kearah buku.
Gana menyapu pandangannya ke setiap sudut kelas. Kira kira sudah dua puluh murid bertengger di mejanya masing masing sambil memegang buku. Jujur pemandangan ini membuat matanya sakit. Sejak kapan mereka bisa seserius ini dalam belajar? Siapa yang memeleti mereka?
Sebuah ide terlintas di otak Gana.
"Lo semua uda sarapan belom?" Tanya Gana sedikit menjerit agar temannya yang diujung bisa mendengar suaranya.
"Belom Gan, kayanya belom semua deh." Jawab Anggi, si raksasa kelas.
"Kenapa Gan? Lo mau traktirin kita kita?' Tanya Moran.
"Iya nih mumpung duit gue lagi cair. Kuyla ke kantin. Ngapain juga lo semua belajar? Bikin mata gue sakit aja. Kan ada Mars begoo! Kita bisa nyontek Mars." Jangan katakan kalau Gana itu setan. Karena Gana adalah kakek moyangnya setan.
"Wooii tumben akhlak lo bagus Gan. Ajaran lo ga sesat untuk saat ini."
Apa katanya? Tidak sesat. Tolong siapapun kalian, bersedialah untuk menawarkan jasa cuci otak ke semua penghuni kelas sebelas IPA tujuh ini.
"Yaudah ayokla apalagi yang ditunggu!" Setelah mengucapkan itu, Gana langsung membawa mereka ke kantin. Mereka yang memegang buku langsung membuang asal buku mereka.
Bagi mereka, isi perut yang utama.
_-_-_-_
Langit, Bulan, dan Mars duduk di kursi dengan satu meja yang sama. Melihat keuwuan antara Lembayung dan Pelangi di pagi buta seperti ini. Apa ini? Pagi pagi bukan disuguhkan oleh sarapan malah disuguhkan keuwuan yang membuat perut mual. Sebucin itukah orang pacaran?
"Gue jadi pengen punya pacar." Ujar Langit sambil bengong menatap Lembayung dan Pelangi.
"Iyaa njirr gue juga. Pengen dielus elus nih rambut lepek gue." Sambung Mars yang juga masih serius menatap Lembayung dan Pelangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL HURTS
Teen FictionIni kisah Bulan. Kisah seorang gadis kuat dan tangguh. Kisah seorang gadis keras kepala dan terlalu cepat menyimpulkan segala sesuatu. Ini hanya kisah seorang Bulan. Tawuran. Satu kata yang tidak asing jika berbicara dengan Bulan. Satu satunya kaun...