20. Langit cemburu
_-_-_-_
"Demi apazi gue dapet nomor adek kelas!" Pekik Mars.
"Makan makan nggak nih?" sambungnya.
"Bangsat setiap dapet nomor cewek langsung makan makan anjir, ayok lah gas!" Ujar Gana.
"Nampak banget nggak setianya." Sindir Lembayung.
"Kan cuma berteman aja akang ih,"
"Lo bilangnya berteman tapi ngebaperin anjing."
Terkadang, Lembayung geram dengan Mars. Taunya ngebaperin, habis itu ngeghosting. Udah tau cewek perasaannya lembut banget.
Tapi, yang namanya playboy dari lahir mah bebas.
"Ya, maap. Nggak lagi lagi deh," tutur Mars.
"Betewe, cewek yang di tele itu gimana?" Tanya Lembayung.
Ingat kan kemarin Mars mendapat id tele cewek? Suatu keajaiban, sampai sekarang Mars masih bertahan chattan dengan cewek itu. Padahal biasanya, dua hari chattan, langsung di ghosting. Memang se nggak ada akhlak itu seorang Mars.
"Ya gitu, masih chattan. Seru banget dah anaknya. Nyaman gue chattan sama dia,"
"Nyaman kok sama yang virtual!" Sindir Lembayung.
"Mending lo diem deh Bay!"
"JADI NGGAK SIH MAKAN MAKANNYA?" Pekik Gana.
"Lo yang dipikirin makan mulu deh heran." Gerutu Purnama.
"Kaya enggak aja lo!" Sewot Gana.
"Udah napa sih sama sama hobi makan aja pun ribet banget."
Purnama melirik Gana kesal. Begitupun sebaliknya. Langit dan Bulan yang baru sampai memandang heran keduanya.
"Kenapa tuh dua?" tanya Langit.
"Biasa, pertengkaran rumah tangga." Jawab Mars dengan mata yang tak lepas dari benda pipih milik sejuta umat itu.
Langit ber-oh ria saja. Dia duduk disamping Alam yang asyik membaca buku. Dasar Alam. Baca buku, tapi bukunya terbalik.
"Woi! Lo kenapa anjir? Buku lo terbalik egek!"
Alam tersadar. Dia menatap bukunya, lalu dengan cepat menutupnya. Membuang nafasnya perlahan, dan memejamkan matanya.
"Tuh anak kenapa si?" Tanya Bulan.
"Palingan Neng Hujan berhenti ngejer ngejer tuh anak," celetuk Gana.
"Eh iya ya, Hujan belakangan ini nggak nongol nongol, biasanya riweh."
"Dia ke Bandung."
Semua mata menatap ke Alam. Ah, ternyata Alam sudah sedekat itu dengan Hujan, sehingga dia tau kemana Hujan pergi.
"Jadi galau nih si doi ke Bandung?" Goda Langit.
Alam hanya mendengus sebal menanggapinya. Dia sebal pada Hujan. Pergi nggak bilang bilang. Pulangnya juga nggak ngabari kapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL HURTS
Genç KurguIni kisah Bulan. Kisah seorang gadis kuat dan tangguh. Kisah seorang gadis keras kepala dan terlalu cepat menyimpulkan segala sesuatu. Ini hanya kisah seorang Bulan. Tawuran. Satu kata yang tidak asing jika berbicara dengan Bulan. Satu satunya kaun...