14. Calon menantu?
_-_-_-_
Sudah dua minggu ini mereka tidak diganggu oleh anak Cakrajaya. Aneh. Biasanya hampir setiap hari mereka mencari gara gara. Tapi baguslah. Setidaknya, mereka tidak perlu menghabiskan tenaga serta keringat hanya untuk melawan mereka. Toh, ujung ujungnya anak anak Cakrajaya akan kalah.
"Gak seru ih nggak ada Bulan!" Celetuk Gerhana. Sedari tadi, dia hanya duduk melamun. Dia bosan. Tidak ada Bulan. Tidak ada Purnama. Tidak ada Hujan. Tidak ada Pelangi. Siapa yang mau dia ganggu?
"Dia lagi beli bahan bahan buat tujuh belasan," beritahu Langit.
"Sama Bintang." Sambungnya.
Mars melirik kearah Langit. Mukanya agak lesu. Kalau ditelaah lagi, sepertinya Langit cemburu.
"Kok bete muka lo?" celetuk Gana.
"Biasa aja padahal. Ganteng gini juga," jawab Langit dengan bangga.
"Dih, apaan banget!"
"Kalau suka ungkapin aja kenapa sih Lang!" geram Lembayung.
Gana melirik tajam kearah Lembayung. "Udah la lo kalo lagi bucin ya bucin aja! Lo kalo lagi bucin meresahkan!"
"Kalo iri tuh bilang! Makanya muka lo di gantengin dikit!" Tutur Lembayung.
"Dih! Asal lo tau? Gue jomblo gue bahagia! Ya nggak Mars?"
"Yoi dong! Nggak pa-pa nggak ada pacar asal ada duit terus!" Mars menepuk kantongnya yang didalamnya terdapat dompet dengan isi lumayan tebal.
"Gausah pamer! Ntar gue suruh bokap gue ngepet biar dompet gue berisi juga kaya lo!" Sinis Gana.
"Eh kok keluar topik anjir?! Bahas Langit dulu elah!"
Gana memutar badannya menghadap Langit."Jadi? Suka nggak lo sama Bulan?" tanyanya.
"Lo pada bahasnya aneh tau gak? Emang mungkin gue suka sama Bulan?"
"MUNGKIN!" jawab Mars, Gana, dan Lembayung bersamaan.
"Apasi lo pada nggak jelas banget!"
Langit kembali memainkan hapenya. Sejujurnya, dia tidak tau apa yang dia rasakan. Dia hanya, merasa sedikit tidak rela karena mungkin sekarang waktu Bulan akan terbagi untuk OSIS, lebih tepatnya untuk Bintang.
Tapi Langit yakin, dia tidak memiliki perasaan apapun untuk Bulan kok!
Eh, gak yakin sih...
"Dih, nih anak minta dicelupin ke rawa rawa!" geram Gana.
"Lo mau gue comblangin nggak? Nih ada temen gue cewek, jomblo nih. Cantik anaknya, baek juga. Nggak mau lo?" tawar Mars. Langit menatap datar kearahnya.
"Lo pikir gue nggak laku?!"
"Ya buktinya sekarang lo masih aja jomblo,"
"Nggak perlu cepat, yang penting tepat!" Langit memasukkan hapenya ke kantong dan berjalan keluar warung.
Alam yang melihat percakapan itu tersenyum kecut. Betapa tidak peka teman teman disekelilingnya. Apalagi yang saat ini duduk disebelahnya sambil menyender dibahunya. Siapa lagi kalau bukan Purnama.
Kasihan Gana. Kelamaan jomblo, sekalinya suka sama cewek, eh ceweknya malah nggak peka.
"Kita disuruh jadi seksi keamanan sama anggota OSIS untuk jaga keamanan sekolah selama acara tujuh belasan berlangsung." Ujar Alam menjelaskan. Dia baru saja mendapat pesan dari Hujan yang merupakan anggota OSIS.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL HURTS
Novela JuvenilIni kisah Bulan. Kisah seorang gadis kuat dan tangguh. Kisah seorang gadis keras kepala dan terlalu cepat menyimpulkan segala sesuatu. Ini hanya kisah seorang Bulan. Tawuran. Satu kata yang tidak asing jika berbicara dengan Bulan. Satu satunya kaun...