•6.ToD•

92 29 136
                                    

6. ToD

_-_-_-_

"Aku mundorr alon alon disuruh si tukang parkir." Gana mengalunkan sebuah lagu.

"Gue tau lo pasti lupa lirik makanya lo ganti liriknya." Ujar Mars sambil mengupas kuaci.

"Nahh lo tau! Gue itu gimana yaa, banyak banget yang harus gue pikirin. Mulai dari nilai ulangan gue, uang jajan gue, akhlak gue, sampe dosa gue juga gue pikirin." Seru Gana.

"Lo ga punya akhlak ngapai dipikirin anjir!" Sahut Langit yang baru saja datang sambil membawa sebotol Coca-Cola.

"Dosa lo banyak dah gausa dipikirin kali, ntar cepet tua lo!" Ujar Lembayung namun matanya masih fokus ke layar hape.

"Hehh dari pada elo! Yang dipikirin buciiiiiiiinnn mulu!" Sewot Gana lalu menoyor kepala Lembayung.

"Bucin. Bukti Cinta! Berarti gue beneran cinta sama Pelangi!" Sahut Lembayung.

"Heehh mas! Bucin itu Budak Cinta! Mau aja lo diperbudak sama cinta!" Balas Purnama.

"Woii uda napa sih ribut mulu heran gue! Gue usir juga lo pada!" Bentak Bulan yang merasa terganggu.

"Eehh ikan! Lo yang nyuruh kita kita dateng lo juga yang ngusir!" Balas Gana.

"Iywaa kwagwa jwelwas lwo!" Ucap Mars dengan mulut penuh donat.

"Telen dulu tuh donat gausa banyak omong lo!" Langit melempar kuaci ke muka Mars.

"Swirwik ajwa lwo pwada!" Ucap Mars.

"Lo ngomong apaan Jupiter? Yang jelas kalo ngomong!" Ujar Lembayung.

"Woiii nwama gwue Mwars! Anak swebwelahh twu ywang nwamanywa Jwupwitwerwwwww," Mars tidak sengaja menyembur donat yang ada didalam mulutnya.

"Njirr nyemburr semua donat lo ihh jorok banget lo!" Omel Langit.

"Lo anak siapa sih Mars? Jorok banget!" Tambah Bulan.

"Gue anak Bu Yaya dan Bapak Rovi. Kakak terbaik dari adek terlaknat bernama Saturnus!" Sahut Mars bangga. Kali ini mulutnya tidak penuh dengan donat.

"Idih adek lo cantik dibilang laknat. Gila lo ya!" Ujar Purnama.

"Cantik lo bilang? Muka kaya kutu beranak dibilang cantik!" Mars memang sedikit sensi dengan adiknya, Saturnus. Karena adiknya selalu menjadikannya babu. Disuruh ini disuruh itu. Diperintahkan ini diperintahkan itu. Kalau tidak dituruti dia akan mengadu ke Rovi, papa mereka.

"Kalem kenapa sih kaya gue! Ribut amat lo pada!" Gana duduk santai disofa sambil melahap donatnya.

"Hehh lo baru juga lima menit kalemnya uda belagu! Liat noh Alam dari tadi kalem biasa aja ga pamer!" Kesal Mars.

"Wooii Alam beda dong! Dia emang dari sananya uda kalem."

"Diem lo pada! Kalau mau ribut gausa bawa bawa gue!" Akhirnya suara emas Alam terdengar. Gana, Mars, dan Langit langsung terdiam. Alam memang semengerikan itu.

BEAUTIFUL HURTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang