[FOLLOW DULU, BEBERAPA PART DI PRIVATE]
Obsession Series : 1st
Spin off : JINOVAR
Awalnya Jihan pikir takdir hidupnya lurus-lurus saja. Mempunyai keluarga yang utuh, menempuh pendidikan tinggi, juga berada di dalam lingkungan yang aman, tanpa takut...
PERHATIAN!!! CERITA INI BANYAK MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN ADEGAN DEWASA 18+
Happy reading☺
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
👁👁
Jihan membaringkan tubuhnya diatas tubuh Darga setelah mendapat pelepasan terakhir mereka. Hembusan napas dan detak jantung yang saling bersahutan adalah suara yang dominan terdengar dari kedua tubuh yang masih dibanjiri oleh keringat itu.
"Kita fair, baby."
"Fair?"
"Hm, jangan seolah lo korban pemerkosaan gue, we can see, lo juga habis merkosa gue bukan, hm?"
Jihan tergagap dan menyingkirkan tubuhnya kesamping Darga, "tadi--"
"Not bad. Lo berhasil muasin gue."
Sialan! Ucapan Darga benar-benar membuat Jihan merasa seperti jalang.
Darga yang melihat perubahan raut wajah Jihan hanya tersenyum miring, "lo juga suka sex, bukan? Jangan munafik, baby."
"Just sex, not making love. Why not?" jawab Jihan dengan nada enteng, padahal ia tengah melimdungi dirinya sendiri yang tengah gugup dengan membuat benteng yang kuat.
"Hm, love is not important for the relationship, right?"
Glek.
Jihan menahan napasnya sesaat, entah mengapa ucapan Darga berhasil membuat rasa sesak memenuhi rongga dadanya saat ini.
Tidak! Jihan tentu tidak setuju dengan ucapan Darga. Sebuah hubungan itu perlu adanya cinta, apalagi untuk sepasang kekasih. Tapi masalahnya, hubungan Jihan dan Darga berbeda. Darga yang kasar, arogan, bahkan situkang mengancam, jelas bukanlah tipe Jihan sama sekali. Tapi mengapa hubungan mereka bisa sejauh ini? Jihan tak mengerti!
Ditengah lamunannya, Jihan tak menyadari kalau Darga telah bangun dan mengenakan pakaiannya, "Jihan?" ucapannya membuat lamunan Jihan buyar, dan tatapan Jihan tepat menatap netra kelam Darga.
"Jangan lupain pil lo." ucapan terakhir Darga sebelum menutup pintu membuat Jihan terpaku. Pil? Tentu, Jihan tak akan melupakan hal sepenting itu. Jihan bahkan bersumpah tak akan pernah mau mengandung darah daging pria brengsek yang sudah memporak porandakan hidupnya belakangan ini.
Dengan langkah gontai dan tubuh lelahnya, Jihan masuk kekamar mandi hendak membersihkan diri juga merilekskan otot-ototnya yang tegang.
