[FOLLOW DULU, BEBERAPA PART DI PRIVATE]
Obsession Series : 1st
Spin off : JINOVAR
Awalnya Jihan pikir takdir hidupnya lurus-lurus saja. Mempunyai keluarga yang utuh, menempuh pendidikan tinggi, juga berada di dalam lingkungan yang aman, tanpa takut...
PERHATIAN!!! CERITA INI BANYAK MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN ADEGAN DEWASA 18+
Happy reading☺
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
👁👁
"Ga, please. Aku ngga mau ikut masuk." rengek Jihan saat mobil Darga berhenti di night club. "Lagian tadi kamu izin ke mama bukan mau ngajak aku ke club, tapi dinner."
Jihan agak kesal dengan Ivona yang malah dengan senang hati memberi Darga izin untuk mengajaknya keluar dimalam hari begini, padahal Jihan sedang malas untuk pergi kemanapun.
Kekesalannya tak sampai disitu, mendengar Darga meminta izin untuk mengajak Jihan dinner, Ivona malah langsung me-make over Jihan semaksimal mungkin, mamanya itu bahkan memaksa Jihan untuk mengenakan dress berwarna merah mencolok, hingga kulit putih Jihan terlihat kontras. Apalagi model sabrina dress yang dikenakan Jihan membuatnya tak nyaman. Sial! Ini bukan style-nya sama sekali.
"Ini cuma night club, Jihan. Harusnya bukan masalah buat lo, kita bisa have fun di dalem, dan lo bisa gabung sama temen-temen gue juga."
Jihan tetap menolaknya dengan gelengan, "aku lagi ngga pengen masuk ke club. Kalo kamu mau masuk dan seneng-seneng sama temen-temen kamu, yaudah sana. Aku tunggu disini aja, diluar."
Darga mengerutkan keningnya heran, "dan lo bisa kabur dengan bebas, saat gue lengah, Gitu?"
"Kabur kemana sih? aku beneran lagi males mabuk-mabukan, Ga."
Darga tak menggubris, cowok itu langsung turun dari mobil dan membuka pintu dengan menarik pergelangan Jihan untuk memaksanya turun.
Jihan yang hendak protes dan menarik tangannya langsung urung saat mendengar ancaman Darga yang terdengar mengerikan, "lo pilih, masuk ke dalem, atau kita bercinta didalem mobil, baby?"
Gue pilih penggal kepala burung lo! Teriak Jihan dalam hati. Sial! Darga selalu membuatnya tak bisa memilih.
"Fine! Gue ikut masuk."
Darga tersenyum puas, tangannya langsung meraih pinggang ramping Jihan dan melingkarkannya disana.
"Be kind, baby. Jangan buat ulah didalem, ngerti?"
Jihan berdecak, namun tak ayal kepalanya tetap mengangguk sebagai jawaban.
Dentuman musik langsung menyambut kedatangan keduanya. Darga menuntun Jihan untuk menghampiri table dimana mayoritas para lelaki tengah bepesta minuman.
