[PART 12]

34.8K 2.2K 192
                                    

PERHATIAN!!!
CERITA INI BANYAK MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN ADEGAN DEWASA 18+

Happy reading☺

Happy reading☺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👁👁

Jihan menatap nanar makanan didepannya, perutnya terasa lapar, nafsu makannya hilang drastis setelah kejadian memuakan diapartemen Darga tadi malam.

Semalam, Jihan memilih untuk tidak pulang, ia sedang tak ingin mendengar kebawelan mamanya. Jadi Jihan memutuskan untuk menginap di rumah Niken. Awalnya Niken kaget saat melihat Jihan yang tiba-tiba datang kerumahnya, namun melihat wajah pucat Jihan, Niken memilih untuk tak banyak bertanya dan mengizinkan Jihan menginap dirumahnya.

"Han, makanannya ngga enak?" tanya Niken yang sedari tadi melihat Jihan baru menyendokan makanannya sebanyak dua suap.

"Ng--ngga kok, gue cuma lagi ngga nafsu aja Ken."

"Lo sakit?"

Jihan menghela napas lalu menggeleng, "ngga kok. Gue ngga papa. Lo ada matkul hari ini?"

"Emm...ada sih, tapi nanti jam satu siang. Jadi nyantai. Kalo lo?"

Jihan tertegun. Ia beberapa hari ini bahkan melupakan jadwal kuliahnya, dan sudah beberapa kali membolos.

"Han?" Jihan sedikit mengangkat kepalanya tatapannya bertemu Niken, "ah, gue--kalo gue jam sebelasan Ken."

Niken tersenyum tipis, "ada yang pengen lo ceritain ke gue, Han?"

Jihan menipiskan bibirnya, hingga Niken menghela napas saat melihat Jihan hanya diam tak menjawab pertanyaannya.

Tangan Niken memegang punggung tangan Jihan, dengan bibir yang mengulum senyum, "yaudah kalo emang ngga ada. Atau lo mau shopping? Mumpung matkul kita agak siangan juga kan, sempet nih."

"Gue lagi males keluar, Ken. Mau leyeh leyeh di kamar lo aja." senyum Niken langsung memudar, satu alisnya naik karena merasa sedikit kaget dengan respon Jihan. Pasalnya, jika menyangkut dunia per-shopping-an, Jihan tak pernah menolaknya. Malah Jihan akan mengajak Niken dan Nana untuk menemaninya berbelanja banyak hal.

"Han, sumpah lo kok jadi mageran banget sih. Tadi aja kalo gue ngga maksa lo buat keluar kamar, mungkin lo masih asyik-asyikan tidur dikasur."

Jihan hanya menyengir tipis, "tapi seriusan Ken, gue lagi ngga pengen keluyuran kemana-mana. Kalo lo mau shopping, ajak Nana aja. Gue ngga ikut, oke?"

Niken hendak menyela, namun Jihan keburu berdiri dan kembali masuk kedalam kamarnya. "Ih kenapa sih tu orang, tumben banget ngga jelas."

Jihan menatap wajahnya di depan cermin besar kamar Niken. Kantung matanya terlihat jelas, tatapan matanya juga nampak kosong, entah apa yang terjadi padanya, yang jelas Jihan merasa cemas saat ini.

DARGA : JERK DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang