[PART 14]

35.4K 2.4K 619
                                    

PERHATIAN!!!
CERITA INI BANYAK MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN ADEGAN DEWASA 18+

Happy reading☺

Happy reading☺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👁👁

Suara teriakan dari arah luar membuat Jihan menghentikan acara makannya.

Darga yang semula duduk sambil memainkan ponsel langsung berdiri sambil menyeringai. Dapat Jihan tebak, kalau saat ini cowok itu tengah senang karena keinginannya terwujud.

"Jangan coba-coba buat keluar dari pintu ini, dan kabur dari gue. Paham?!" sialan! Lagi-lagi Darga mengancamkan dengan penuh penekanan. Jihan memilih untuk tak menjawab. Ancaman Darga malah terdengar bagai sebuah motivasi untuk Jihan. Kata 'jangan' yang diucapkan Darga terdengar samar ditelinganya.

Darga keluar dan tak lupa mengunci pintu kamar yang ditempati Jihan.

Matanya menangkap tubuh Ambar yang sedang mengendap, Darga menyeringai lalu mengambil pisau kecil di saku belakang celananya.

Ia bergerak gesit lalu mengapit leher Ambar oleh lengannya, tangan kiri Darga membekap mulut targetnya itu, sedangkan tangan yang satunya meletakan pisau yang digenggamannya dileher Ambar.

Darga membisikan sesuatu di telinga Ambar hingga membuat tubuh cewek itu menegang, "diem, atau leher lo gue tebas."

Darga menyeringai puas saat melihat raut ketakutan dari wajah Ambar, "ikut gue, dan jangan bikin pergerakan kalo lo masih mau hidup, bitch."

"KELUAR LO DARGA ANJING! HADEPIN GUE BRENGSEK! JANGAN JADI BANCI!"

Darga terkekeh pelan saat mendengar suara teriakan musuhnya. Ia lalu menyeret Ambar ke lantai bawah, dimana ia bisa melihat Jinovar dan kelima anggota Zelvagos lainnya tengah berdiri membentuk formasi.

"LEPASIN DIA ANJING! URUSAN LO SAMA GUE!"

Darga menyeringai lalu kembali membisikan sesuatu di telinga Ambar, "suami lo nyeremin, bikin gue takut."

Tatapan Darga lalu beralih ke musuh utamanya, Jinovar, "lo mau cewek lo? Kalo gue ngga mau ngasih gimana?"

Darga menoleh kebelakang, dimana para anak buahnya telah siap menyerang. Darga langsung memberi intruksi untung menyerang lawannya.

Perkelahian dimulai, dimana mereka saling menyerang satu sama lain. Lain hal nya dengan sang ketua dari kubu lawan, Jinovar tengah berjalan kearahnya sambil tersenyum sinis, "Darga, Darga. Dari dulu cara lo selalu licik cuman buat pengen ngalahin gue. Cih!"

DARGA : JERK DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang