[PART 21]

33K 2.4K 284
                                    

PERHATIAN!!!
CERITA INI BANYAK MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN ADEGAN DEWASA 18+

Happy reading☺

Happy reading☺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👁👁

"Gimana kondisinya?" deru napas Darga yang terengah-engah setelah berlarian di koridor rumah sakit menjadi bukti kepanikannya saat ini, apalagi seragam sekolah yang melekat ditubuh cowok itu yang sudah basah oleh keringat.

Tadi, Darga yang sedang mengikuti kegiatan KBM di kelasnya tiba-tiba mendapat kabar dari Anton kalau Jihan ditemukan tak sadarkan diri dijalan. Entah apa yang dilakukan cewek itu dijalan, yang jelas berdasarkan penjelasan Anton yang mengumpulkan keterangan dari beberapa orang saksi disana, Jihan pingsan saat melihat korban kecelakaan dijalan yang sangat mengenaskan.

"Gue ngga bisa dapat keterangan lengkapnya dari dokter, karena kata dokternya harus anggota keluarganya sendiri yang bisa tau kondisi Jihan secara rinci, jadi tadi dokternya cuma bilang kalo Jihan udah di CT Scan terus untuk kondisi janin Jihan baik-baik aja. Ngga ada masalah apa-apa."

Anton berdehem, ia sangat penasaran perihal kehamilan Jihan, "Ga, apa itu anak lo?"

Darga yang tengah tertegun mencerna ucapan Anton mengenai kondisi Jihan langsung tersadar dan berdecak, "emang lo ngerasa pernah hamilin dia?"

Raut wajah Anton berubah cengo, "y--ya kan gue cuma nany--"

"Bukan urusan lo. Inget, lo cuma kacung, ngga berhak kepo urusan gue. Tugas lo sekarang, hubungi orangtua Jihan dan kasih tau alamat rumah sakit ini."

Anton mengelus dadanya dengan sabar, "oke. Yaudah kalo gitu gue mau balik, lo masuk aja ke dalem."

Darga hanya mengangguk singkat, dan langsung membuka pintu ruang rawat Jihan setelah Anton pergi dari hadapannya.

Darga duduk di kursi yang berada tepat disamping brankar Jihan. Melihat dengan seksama wajah yang akhir-akhir ini mengisi hidupnya.

Setelah cukup lama dengan posisi seperti itu, Darga melihat kelopak mata Jihan yang bergerak pelan hingga kedua mata itu terbuka perlahan.

Saat hendak bangun, Jihan meringis sambil memegang kepalanya.

"Jangan bangun dulu, baringan aja."

Jihan akhirnya menurut, dengan kembali membaringkan kepalanya diatas bantal.

"Mama...Papa..."

Kening Darga mengernyit saat mendengar Jihan memanggil orang tuanya dengan nada lirih. Kepala Jihan menoleh kesamping, tepat kearah Darga.

DARGA : JERK DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang