Jangan lupa follow akun tiktok Nunu ya: @nurilawp_ atau klik link di bio,
untuk tau visual / spoiler semua cerita Nunu disini yes❤
.
.PERHATIAN!!!
CERITA INI BANYAK MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN ADEGAN DEWASA 18+Happy reading☺
👁👁
"Sshh..."
Jihan meringis kala merasakan nyeri dibetisnya.
Luka tembakan.
Ya, Jihan ingat penyebab dari rasa sakit di kakinya. Saat tangannya akan menyentuh luka itu, Jihan tertegun, karena luka di kakinya sudah terbalut perban.
Tunggu.
Jihan memandangi ranjang empuk yang menjadi alas tubuhnya. Kamar. Ya saat ini sedang berada disebuah kamar yang entah milik siapa. Kamar ini berbeda dengan kamar yang berada didalam rumah di tengah-tengah hutan tadi.
"Shit! Gue dimana?!" Jihan langsung bangun saat nyawanya dan pikirannya sudah benar-benar kembali.
Terakhir, Jihan sangat ingat kalau ia bertemu Darga. Dimana suaminya itu meminta izin untuk istirahat sebentar, dan meminta dirinya untuk menunggunya.
Tapi, tiba-tiba Zero datang dan mengajaknya pulang.
"Zero sialan!" Jihan langsung sedikit berlari, berusaha membuka handle pintu yang untungnya tidak dikunci.
Jihan mengedarkan pandangannya ke segala penjuru rumah yang terbilang sangat besar namun suasana nya yang terasa sedikit mencekam.
Bagaimana tidak? Didekat sofa ruang tamu ada sebuah lemari kaca besar yang didalamnya terdapat koleksi kepala hewan yang diawetkan seperti rusa, harimau, singa, bahkan badak yang berukuran sangat besar.
Selain itu, banyak juga koleksi patung-patung yang tersebar di berbagai sudut rumah.
"Jihan ..."
Suara berat itu langsung membuat Jihan menoleh ke samping kanannya, dimana seseorang yang sedang duduk dikursi roda muncul dari sebuah pintu besar, "kamu sudah bangun ternyata."
"Papa?" Jihan berjalan mendekati Juanda yang tengah menatapnya sambil menyunggingkan senyum tipis.
"Papa kenapa?" tanya nya khawatir saat melihat wajah sang papa yang pucat seperti orang yang sedang menahan sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARGA : JERK DEVIL
Romance[FOLLOW DULU, BEBERAPA PART DI PRIVATE] Obsession Series : 1st Spin off : JINOVAR Awalnya Jihan pikir takdir hidupnya lurus-lurus saja. Mempunyai keluarga yang utuh, menempuh pendidikan tinggi, juga berada di dalam lingkungan yang aman, tanpa takut...