[PART 41]

28.1K 2.4K 1K
                                    

Jangan lupa follow akun tiktok Nunu ya: @nurilawp_ atau klik link di bio,
untuk tau visual / spoiler semua cerita Nunu disini yes❤
.
.

PERHATIAN!!!
CERITA INI BANYAK MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN ADEGAN DEWASA 18+

Happy reading

Happy reading☺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👁👁

Jihan menghembuskan napas beratnya untuk yang kesekian kali. Jam sudah menunjukan pukul tiga dini hari, namun kedua matanya masih enggan menutup.

Saat ini, posisi Jihan tengah berbaring membelakangi Darga yang sudah terlelap dari beberapa jam yang lalu.

Suaminya itu terlihat lelah bercamput marah, efek mabuknya berhasil membuatnya tidur lebih cepat.

Pikiran Jihan dipenuhi dengan ucapan-ucapan Darga yang masih berhasil membuatnya merinding bukan main.

Pisau atau pistol?

Sial! Ancaman itu membuat Jihan takut bahkan enggan untuk memejamkan matanya. Jihan takut kalau-kalau Darga benar-benar melakukan ancamannya. Walaupun ia sendiri masih bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Apa benar, Juanda yang menjadi penyebab dipecatnya Darga dari kafe tempatnya bekerja?

Jika iya, apa alasan papanya melakukan hal itu?

Ada masalah apa diantara suami dan papanya, yang ia belum ketahui?

Apa mungkin selama ini, Darga dan Juanda sering bertengkar dibelakang Jihan?

Tapi kenapa?

Apa alasannya?

Shit!

Jihan mengurut pangkal hidungnya, ia lebih memilih untuk pergi kedapur dan membuat teh hangat untuk menenangkan pikirannya yang kacau. Sebelum itu, ia menyempatkan diri untuk memastikan kalau Darga sudah benar-benar tidur lelap.

Teh hangat yang bahkan sudah Jihan tenggak hingga habis tak berhasil membuat otaknya berhenti memikirkan tentang Juanda dan Darga.

Jihan mengusap perutnya, "Mami pusing mikirin Kakek sama Daddy kamu, jangan rewel ya?"

Buk!

Jihan tersentak saat merasakan perutnya yang sedikit ngilu karena tendangan anaknya dari dalam.

"Kamu lagi bangun ya? Kesel ya, karena Mami belum tidur jam segini?" tanpa sadar, Jihan tersenyum. Sejujurnya, ia amat merasa bahagia, saat tau kalau anaknya baik-baik saja didalam sana.

DARGA : JERK DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang