[PART 48]

26.7K 2.4K 1.1K
                                    

PERHATIAN!!!
CERITA INI BANYAK MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN ADEGAN DEWASA 18+

Happy reading

Happy reading☺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👁👁

Darga menatap seluruh isi rumah yang selama ini menjadi tempat tinggalnya bersama Javas, Daddy nya yang baru saja dimakamkan.

Kedua bola mata Darga memerah saat ia ikut andil dalam membopong jenazah Javas ke liang lahat. Meskipun selama Javas hidup, mereka tak pernah akur, Darga tak pernah membayangkan kalau Daddy nya itu akan benar-benar pergi secepat ini.

"Makan ya? Aku suapin," Jihan dengan setia terus menemani Darga, walaupun ia sendiri sebenarnya sering merasa lelah akibat bobot perutnya yang semakin berat.

Jihan juga sama sedihnya atas kepergian Javas yang terbilang tiba-tiba. Ia kira, ayah mertuanya itu akan bertahan lebih lama, tapi ternyata tidak.

Jihan membiarkan Darga yang malah menyandarkan kepalanya itu dibahunya. Setelah melihat kepergian Javas didepan matanya, Darga enggan bersuara. Lelaki itu banyak diam dan melamun, membuat Jihan khawatir bukan main.

"Daddy udah bahagia disana, Ga. Percaya sama aku." jemari tangan Jihan bergerak mengelus rahang kokoh Darga, "kita coba ikhlasin pelan-pelan ya?"

"G-gue belum sempet minta maaf ... sama Daddy, Angel. Dia udah keburu pergi."

"Aku yakin Daddy udah maafin kamu bahkan dari sebelum kamu minta maaf. Dia ngga pernah marah atau benci sama kamu, Ga. Hanya mungkin sifat kalian yang sama, yang bikin kalian berdua susah akur. Tapi kamu harus percaya kalau Daddy itu sebenernya sayang sama kamu. Dia ngga pernah mau nyakitin anak semata wayangnya."

Darga mendongakan sedikit kepalanya, hingga tatapannya bertemu dengan Jihan, "gue udah jadi yatim piatu, gue udah ngga punya siapa-siapa lagi."

"Sstt, kamu masih punya aku Ga. Aku istri kamu, dan jangan lupa, sebentar lagi anak kita lahir, kamu bakal jadi ayah, kita bakal jadi orangtua dan kita ... keluarga. Jadi kamu salah, kamu ngga sendirian."

"Lo ngga akan tinggalin gue kayak mereka kan, Angel?" Jihan mengerti, mereka yang dimaksud Darga itu adalah orangtuanya sendiri.

"Ngga. Aku ngga akan pernah ninggalin kamu, kecuali--"

"Kecuali apa?" tatapan Darga semakin terlihat sendu.

"Kecuali ... Tuhan yang jemput gue, Ga."

Darga menggelengkan kepalanya, memeluk tubuh istrinya itu dari samping, namun tak menyakiti Jihan maupun anak mereka tentunya, "Tuhan juga ngga boleh ngambil lo dari gue."

DARGA : JERK DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang