[PART 22]

32.1K 2.6K 404
                                    

PERHATIAN!!!
CERITA INI BANYAK MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN ADEGAN DEWASA 18+

Happy reading☺

Happy reading☺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👁👁

Jihan tertawa hambar saat mendengar ucapan Ivona. Apa tadi katanya? Ia kecelakaan dengan orangtua kandungnya? Yang mana itu berarti--

"Ma, jangan becanda. Ngga lucu."

"Mama ngga lagi becanda, Jihan. Memang itu kenyataannya. Amnesia kamu disebabkan oleh kecelakaan mobil yang mana menewaskan kedua orangtua kamu pada saat kejadian."

Jihan menggeleng lemah, dadanya kembali sesak. Bahkan saat ini Jihan berharap Tuhan menghentikan denyut nadinya, napasnya, juga seluruh syaraf geraknya.

Kenyataan ini terlalu pahit, sangat sangat pahit, sampai-sampai Jihan kembali merasa asing dengan dunia sekitarnya.

Keterdiaman Jihan mengundang tangis Ivona juga helaan napas berat Juanda.

"Jihan, Papa--"

"Jadi aku bukan anak kandung Mama sama Papa?" Jihan mengatakan itu dengan susah payah.

Ivona menggeleng, "sayang--"

"Jadi..." Jihan menjeda ucapannya, menghirup udara untuk mengumpulkan kekuatannya sebentar, "...aku anaknya siapa?"

Bahkan kali ini, kepala Jihan tertunduk, ia sudah tak punya kekuatan untuk kembali menatap mata kedua orangtua--ralat, kedua orang yang selama ini ia kira adalah orangtuanya.

"Jihan, tadi kan Mama kamu--"

"Katanya orangtua aku udah meninggal, jadi Mama bukan Mama aku kan Pa? Papa juga bukan Papa aku kan?"

"Sampai kapanpun kami adalah orangtua kamu Jihan."

"Bener apa yang dibilang Papa. Jihan harus tau kalo Mama sama Papa tulus sayang sama Jihan. Kami--"

"Aku tanya sekali lagi..." kini tangan Jihan memilin selimutnya, seolah mencari kekuatannya disana, "aku anaknya siapa? Siapa orangtua aku?"

"Ayah kandung kamu adalah sahabat baik Papa, begitupun ibu kandung kamu, dia adalah sahabat baik Mama. Jadi--"

"--jadi aku anak pungutnya Mama sama Papa?"

"Sama sekali bukan, Jihan. Jangan pake istilah itu untuk mendeskripsikan diri kamu dihidup kami. Apa kamu masih meragukan kasih sayang Mama sama Papa selama ini? Apa kamu merasa asing dengan Mama sama Papa selama ini? Jihan, Mama sama Papa udah menganggap kamu segalanya, kami--"

DARGA : JERK DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang