[PART 30]

29.9K 2.1K 405
                                    

PERHATIAN!!!
CERITA INI BANYAK MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN ADEGAN DEWASA 18+

Happy reading

Happy reading☺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👁👁

Setelah usahanya berhasil mendapatkan izin Juanda dan Ivona untuk menjenguk Darga, Jihan langsung bergegas pergi kerumah sakit.

Tiga hari lalu, Anton mengabarinya kalau Darga sudah siuman, dan hal itu sontak membuat Jihan senang dan lega bukan main.

Namun sayang, saat akan pergi untuk melihat kondisi Darga, Juanda melarangnya keras, dengan alasan kalau kondisi Jihan pun belum sepenuhnya sehat, apalagi kondisi janinnya yang memang masih lemah dan ia masih diharuskan untuk banyak istirahat.

Saat Juanda memanggil dokter kepercayaannya untuk mengecek kondisi Jihan, dan dokter menyatakan kalau kondisi anaknya itu sudah sangat sehat, dan hanya perlu menjaga kondisi serta jangan stres, dengan setengah hati, Juanda memberi izin kepada Jihan yang selalu merengek ingin bertemu suami dengan alasan ngidam.

"Bapak boleh pulang lagi, saya kayaknya bakalan lama." ucap Jihan pada supir suruhan Juanda yang mengantarkan Jihan kerumah sakit tempat dimana Darga dirawat.

"Baik, non. Kalau ada apa-apa tolong kabari saya ya non?"

"Iya Pak. Tenang aja. Bapak hati-hati dijalannya." Jihan lalu turun sambil tangannya menenteng bingkisan buah dan juga makanan sehat untuk Darga.

Senyum bahagianya masih terpatri di bibir Jihan. Langkahnya saat berjalan di lorong rumah sakit terasa begitu ringan dan juga tak sabar.

Sebelum membuka pintu ruang rawat inap Darga, Jihan menghembuskan napas lalu membuka pintu dengan gerakan pelan karena takut menganggu kalau-kalau Darga sedang tidur.

Cklek.

Saat mulut Jihan terbuka hendak bersuara, lidahnya kelu saat tiba-tiba matanya melihat Rachel yang tengah menyuapi Darga dengan tenang.

Pandangan Darga dan Jihan bertemu, Jihan memaksakan diri untuk tersenyum hangat dan berjalan menghampiri sisi lain tempat tidur Darga yang mana posisi tersebut membuatnya berhadapan dengan Rachel yang menatapnya tak suka.

Tatapan Rachel tak dipedulikan Jihan, mata Jihan hanya fokus menatap Darga yang juga sedang menatapnya. "Maaf ya Ga. Aku baru dateng sekarang. Soalnya--"

"Alesan doang kan lo? Udah selesai selingkuhnya?" bukan Darga yang memotong ucapannya, melainkan Rachel.

"Apa maksud lo nuduh gue kayak gitu?!" Jihan yang tersinggung atas tuduhan Rachel langsung naik pitam.

DARGA : JERK DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang