🐉TCE-O7🐉

9.8K 966 20
                                    

Halo gengss welcome to my story⛓️

Gimana kabar kalean masi idup?

Happy reading📚

•Tetaplah bernafas meskipun kau beban keluarga•
-Author-

Hari ini Putri Fen benar-benar lelah, dia hanya ingin bertemu kasur dan tidur. Namun dia merasa ada yang mengikutinya dari tadi, dia bukanlah Fen Zhinhe yang mudah di bodohi dia adalah Felixia seorang pembunuh profesional.


Felixia mencari akal dengan cara bersembunyi di atas atap meskipun tubuh Putri Fen tak sekuat dan sefleksibel tubuhnya yang dulu tapi setidaknya tubuh Putri Fen ringan jadi memudahkannya untuk memanjat.

Ternyata benar dugaan nya dia sedang diikuti, terbukti orang tersebut celingukan mencari keberadaan Putri Fen.

"Hai paman, mencariku yah?" tanya Putri Fen dari atas.

"K-kau ba-bagaimana bi-sa di-ssana?" tanya pria bertopeng tersebut kebingungan.

"Yah bisa dong paman, oh ya paman mau lihat pertunjukan yang menarik tidak?" tanya Putri Fen dengan nada lembut tapi menusuk. "Baiklah karena paman diam aku anggap paman mau."

Tiba-tiba Putri Fen melonjak turun dan meninju perut pria bertopeng itu. Pria tersebut meringis.

"Aww, pasti sakit ya paman?"

Tanpa ba-bi-bu Putri Fen langsung membabi buta pembunuh bayaran itu, pembunuh bayaran itu juga tak tinggal diam dia juga membalas serangan putri Fen. Pada akhirnya pembunuh bayaran itu terkalahkan oleh Putri Fen hingga terkulai lemas.

Namun baru saja Putri Fen berbalik tiba-tiba saja pembunuh bayaran tadi menusukan pisau beracun ke punggung Fenfen.

"Dasar tidak tau di untung! Sudah untung aku melepaskan mu tapi kau sangat tak tau diri sampai ingin mencoba membunuhku?" suara Putri Fen terdengar sangat dingin dengan cepat dia mencabut pisau itu dari punggungnya lalu menancapkan nya di perut pembunuh bayaran itu. Setelah itu dia meninggalkannya begitu saja.

***

(Xing Fu Pov)
-Aula Utama Paviliun Zhinhe

'Kemana dia pergi tadi dia masih ada disana?' batinku saat mengetahui bahwa gadis bar-bar itu sudah tidak ada di tempat semula.

Karena sudah terlanjur penasaran aku memilih untuk bertanya kepada ibunya. Aku yakin ibunya mau memberitahu ku secara aku termasuk menantu idaman dengan wajah tampan, kaya raya, dan pemberani.

"Permisi?" sapaku pada Permaisuri Shen.

"Ehh Pangeran Xing, ada apa?" tanyanya dengan nada sedikit gugup, mungkin?

"Saya ingin bertanya diamana Putri Fen?" tanyaku tanpa basa-basi.

"Oh Fen, tadi dia izin mau kembali ke paviliun katanya badannya lelah. Dia ingin beristirahat," jelas Permaisuri Shen.

"Terima kasih atas informasinya."

Permaisuri Shen menganggukkan kepalanya dan tersenyum padaku lalu melanjutkan obrolannya dengan para tamu.

Aku memutuskan untuk menyusul Fen ke paviliun Teratai, namun ditengah jalan aku di kagetkan dengan satu mayat. Aku takut terjadi sesuatu pada Fen.

The Cunning Empress (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang