🐉TCE-37🐉

1.2K 75 11
                                    

Hallo gengs welcome to my story⛓️

Sorry banget udah hampir lima bulan aku ngilang wkwk, apa kabar kalian? Cielah yang libur akhir tahun, pasti happy lah yaa... biar tambah happy di akhir tahun ini aku bakal temenin kalian dengan 1 part kelanjutan yang sudah di nanti setelah sekian lama...

Happy reading📚

-Yang gugur itu raga nya bukan semangat nya-
(Pangeran Xing)

Setelah seluruh anggota kerajaan Dawai tahu siapa penyebab dari bocornya strategi rahasia dan berakhir kekalahan yang di tanggung oleh kerajaan Dawai, meraka semua marah namun hanya bisa diam.

"Sayang, jadi kau ingin menghukum mereka semua dengan cara yang bagaimana?" tanya Panglima Shio kepada Putri Rhou.

"Karena aku masih mengingat kebaikan mereka selama ini, untuk ibu mertua dan ayah mertua penjarakan saja mereka seumur hidup di penjara bawah tanah, untuk Selir kesayangan suamiku akan dihukum menjadi pelayan pribadi ku, untuk suamiku tercinta hukum dia dengan cambuk sampai pingsan setelah itu penjarakan dia bersama ayah dan ibu mertuaku, untuk saudara iparku kecuali Pangeran Xing pekerjakan mereka di tambang belakang gunung api, dan untuk Pangeran Xing serta istrinya eksekusi mati lusa," jawab Permaisuri Rhou dengan senyum liciknya.

Dendam yang sudah di pupuk selama bertahun-tahun sejak masih di paviliun Zhinhe hingga menjadi menantu di kerajaan Dawai kini jadi duri di hati akhirnya terbalaskan hari ini. Putri Rhou masih mengingat semua perlakuan anggota kerajaan ini selama dia tinggal disini. Namun orang yang paling di bencinya masih sama, yaitu saudaranya sendiri.

Sebelum Pangeran Xing dan Putri Fen di eksekusi mati lusa, mereka berdua di masukan ke dalam penjara bawah tanah dan di asingkan.

"Ayo masuk!" Ujar salah seorang penjaga sambil menyeret Putri Fen dengan kasar.

"Kau tak perlu sekasar ini, aku juga tak akan melarikan diri!" balas Putri Fen tak kalah kasar.

Pangeran Xing yakin kalau istrinya bisa melindungi dirinya sendiri merasa tak terlalu khawatir. Nantinya waktu dua hari itu akan dia pergunakan dengan baik untuk melaksanakan serangan balik.

Panglima Shio sebenarnya masih tak puas dengan hukuman yang diberikan oleh Putri Rhou untuk suaminya yang kasar, akhirnya memutuskan untuk pergi ke ruang eksekusi.

***

Di ruangan eksekusi, Panglima Shio bisa menyaksikan sendiri bagaimana pangeran lemah dari kerajaan Fuansi itu sudah tergeletak lemah.

Saat Panglima Shio mendekat, perlahan Pangeran Xian mengangkat kepalanya ke atas dan melihat Panglima Shio dengan wajah sombongnya.

"Hehe, k-kau s-sudah tertipu oleh u-ular itu," ucap Pangeran Xian dengan terbata-bata.

Panglima Shio diam, sengaja ingin tahu apa yang akan diucapkan oleh Pangeran Xian selanjutnya.

"Melihat k-kau yang s-sekarang, a-aku seperti m-melihat diriku yang dulu. A-aku yang naif, s-sama seperti k-kau yang sekarang."

Pangeran Shio bertambah bingung dengan maksud Pangeran Xian hanya menganggap omongan Pangeran Xian barusan hanyalah bentuk penyesalan nya kepada Putri Rhou.

"Menyedihkan," satu kata yang terucap dari bibir Panglima Shio sebelum meninggalkan ruang eksekusi.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Cunning Empress (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang